Kami adalah sebuah lembaga konsultan, survey, riset dan pelaporan di bidang data riset secara global, menyajikan berbagai informasi bisnis aktual yang meliputi sektor Industri manufaktur, pertambangan, perbankan, asuransi, studi kelayakan, dan jasa riset lainnya.
Kami hadir sebagai mitra konsultan anda, untuk memberikan informasi aktual yang diperlukan guna menentukan arah kebijakan dalam mengembangkan perusahaan anda. Salah satu produk buku studi yang kami tawarkan kepada anda adalah “Buku Studi tentang Kondisi Pasar dan Prospek Industri Pulp dan Kertas di Indonesia, 2022.
Kami tawarkan buku tersebut kepada anda seharga Rp. 8.000.000 (Delapan juta rupiah), guna membantu para pelaku bisnis pada industri pulp dan kertas, membantu para investor, membantu pihak perbankan atau kreditor, dan pihak lainnya yang terkait, dengan cara melihat peta kekuatan diantara para pesaing/partner anda, baik pesaing dari luar negeri maupun dari dalam negeri, mempelajari perkembangan ekspor dan impor produk pulp dan kertas di Indonesia, mengetahui hambatan dan peluang bagi perusahaan yang kondisinya berfluktuasi, mengetahui main market dari setiap perusahaan pulp dan kertas, mengetahui pangsa pasar luar negeri, mengetahui susunan direktur dan komisaris, serta informasi lainnya yang perlu diketahui. (terlampir contoh profil perusahaan).
Seberapa besar kontribusi perusahaan anda dalam meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi pesanan dari para buyer baik lokal maupun internasional, mencermati setiap peluang yang ada, dan diharapkan dengan memiliki buku ini, perusahaan anda menjadi lebih produktif, efisien, lebih maju dan bersaing secara sehat.
Kata
Pengantar
Industri
agro memiliki peranan strategis dalam struktur
industri dan ekonomi Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari kontribusi industri agro dalam PDB, ekspor, dan penyerapan
tenaga kerja. Peranan lainnya adalah
dalam hal mendukung ketahanan pangan, mendukung pengembangan ekonomi dan
pemerataan industri ke seluruh wilayah Indonesia.
Perkembangan industri selama ini telah menunjukkan kemajuan-kemajuan, namun belum optimal sebagaimana diharapkan. Hal ini disebabkan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi, antara lain:
1. Masih berbasis comparative advantage;
2. Kelangkaan bahan baku, karena banyak diekspor
dalam bentuk produk primer;
3. Persaingan yang semakin ketat;
4. Adanya hambatan tarif dan non tarif, sehingga
masih diperlukan upaya pengembangan melalui berbagai kebijakan dan program yang
efektif
Khusus untuk industri pulp dan kertas di Indonesia, dewasa ini sedang tumbuh dan berkembang dengan pesat sejalan dengan meningkatnya konsumsi pemakaian pulp dan kertas. Perkembangan industri ini akan terus meningkat dan ditunjang pula oleh keberadaan Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif, antara lain adanya potensi hutan yang luas untuk penyediaan kayu sebagai bahan baku. Potensi ini akan bertambah dengan adanya program pembangunan. Hutan Tanaman Industri (HTI) yang kini sedang digalakkan pelaksanaannya. Demikian pula tersedianya bahan baku serat bukan kayu yang cukup melimpah.
Industri pulp dan kertas juga merupakan salah satu industri yang mempunyai peranan penting dan merupakan produk unggulan dalam menunjang perekonomian Indonesia. Ada 3 alasan utama yang melatarbelakangi pentingnya sumbangan industri ini, Pertama: produk pulp dan kertas harganya banyak ditentukan dalam nilai dolar; Kedua: komponen impor yang digunakan dalam proses produksi nilainya tidak lebih dari 30%; dan Ketiga: produk pulp dan kertas cenderung banyak yang ditujukan untuk pasar ekspor. Sehingga dalam masa krisis ekonomi global yang dihadapi Indonesia saat ini, industri ini masih dapat diandalkan dalam membantu penerimaaan devisa negara.
Pentingnya industri pulp dan kertas yang besar tidak terlepas dari kondisi yang dimilikinya. Sampai saat ini industri pulp dan kertas Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lain. Keunggulan yang lebih banyak mengandalkan sumber bahan baku yang berlimpah dengan harga yang relatif murah serta tenaga kerja dengan upah buruh yang relatif rendah. Dalam hal bahan baku misalnya, Indonesia termasuk negara penyedia bahan baku pulp terbesar, karena mempunyai hutan terluas kedua di dunia. Sehingga bahan baku (kayu) untuk pembuatan pulp dan kertas tersedia banyak di Indonesia. Begitu juga dalam hal tenaga kerja, angkatan kerja produktif di Indonesia mencapai puluhan juta orang. Keunggulan komparatif tersebut sebagai akibat dari kondisi alam dan demografi. Tetapi keuntungan komparatif belum merupakan syarat cukup untuk bisa bersaing dimasa mendatang. Untuk mampu berkompetisi dengan industri sejenis dari negara lain dimasa mendatang, maka keunggulan komparatif harus ditingkatkan menjadi keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif ini akan lebih mengandalkan kepada inovasi produk, proses dan jasa, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, perluasan pasar serta benchmarking dengan perusahaan bereputasi internasional.
Dilihat dari pangsa produksi dan ekspor penguasaan jaringan pasar luar negeri, masih menjadi kelemahan bagi sebagian besar produsen pulp dan kertas Indonesia. Meskipun demikian, beberapa (group) perusahaan telah mencoba menembus pasar luar negeri, terutama pasar Asia, dengan melakukan ekspansi ke negara-negara di kawasan ini. Kelompok Sinar memasuki pasar Asia dengan mendirikan kelompok perusahaan melalui bendera APP (Asia Pulp and Paper) di Singapura, China, Malaysia, dan India. Begitu juga dengan keluarga Tanoto dan Tanjung Enim Lestari (TEL) yang mengibarkan bendera APRIL (Asia Pacific Resources International Holding Ltd). Kedua kelompok ini memilih Singapura sebagai kantor pusat perusahaan mereka.
Pentingnya
jaringan pemasaran lebih dipicu terutama pada pasar bebas di kawasan Asia
Tenggara (AFTA) sejak tahun 2003, dan kawasan Asia Pasifik (APEC) tahun
2010 yang lalu. Pasar bebas tersebut memaksa para produsen pulp dan kertas
Indonesia untuk mampu bersaing memperebutkan pasar Asia Pasifik yang terbuka.
Kawasan Asia Pasifik merupakan kawasan dengan pasar pulp terbesar di dunia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis mengenai kondisi pasar luar negeri terutama
pasar Asia, dan bagaimana strategi untuk memasuki dan mengembangkan pasar di
kawasan tersebut. Selain itu pasar dalam negeri juga perlu dikaji karena
merupakan basis untuk memperkuat daya saing secara nasional.
Saat ini, Indonesia berpotensi untuk menjadi produsen 3 besar dalam industri pulp dan kertas di dunia, antara lain karena produksi pulp dan kertas di tanah air diuntungkan oleh berbagai kondisi alam dan geografis di khatulistiwa ini. Saat ini Indonesia menempati peringkat 11 dunia untuk industri kertas dan peringkat 9 dunia untuk industri pulp.
Indonesia diuntungkan karena letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa yang rata-rata memiliki pepohonan yang tumbuh tiga kali lebih cepat dibandingkan di negara-negara yang berada di daerah dingin, sehingga tersedia hutan yang luas sebagai sumber bahan baku, selain itu Indonesia juga berada di tengah-tengah Asia yang sedang berkembang menjadi raksasa ekonomi baru yang menjadi pasar terbesar pulp dan kertas dunia dimasa depan.
Persaingan global dalam bisnis pulp dan kertas sangat tinggi dan persyaratan lingkungan yang diterapkan juga semakin lama semakin ketat. Apalagi program hemat energi dan ramah lingkungan sekarang ini telah menjadi tuntutan bisnis, karena negara-negara tujuan ekspor dan para pembeli produk semakin menuntut adanya pulp dan kertas yang diproduksi dari sumber yang legal, yang dilengkapi dengan sertifikasi resmi mengenai legalitasnya.
Tahun 2013 ekspor kertas dari Indonesia telah diwarnai dengan tuduhan dumping, karena harga kertas Indonesia sangat kompetitif di beberapa negara tujuan ekspor. Setiap tahun selalu ada negara tujuan ekspor kertas Indonesia yang melakukan tuduhan dumping. Industri kertas dan pemerintah terus melakukan perlawanan, antara lain melalui lembaga internasional seperti WTO.
Perlawanan juga dilakukan langsung terhadap negara-negara penuduh, karena apabila negara tujuan ekspor berhasil mengenakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap suatu jenis kertas, dikhawatirkan tuduhan dumping akan berkembang kepada jenis-jenis kertas dan komoditi ekspor Indonesia lainnya.
Indonesia telah menjadi bulan-bulanan tuduhan dumping dari negara-negara tujuan ekspor kertas. Meskipun sebagian besar tuduhan tersebut dapat dipatahkan, tetapi untuk menghadapi tuduhan tersebut memakan waktu, tenaga, dan biaya. Industri kertas Indonesia juga harus menghadapi pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Countervailing Duty (CVD), dimana negara-negara pesaing tidak mau mencabutnya, seperti yang terjadi terhadap ekspor kertas tulis-cetak ke Korea Selatan dan kertas koran ke Malaysia. Kedua negara tersebut tetap mengenakan BMAD meskipun sudah melewati batas waktu 5 tahun yang ditetapkan WTO.
Baru-baru
ini, APKI meminta dukungan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian agar
mencermati banyaknya perjanjian perdagangan antara negara di dunia seperti PTA (Preferential Trade Agreement) dan FTA (Free Trade Agreement), apakah
berpotensi memberikan dampak negatif atau positif terhadap neraca perdagangan
Indonesia.
Misalnya PTA Pakistan-China, ternyata Pakistan memberikan penurunan bea-masuk terhadap kertas dari China. Tetapi karena belum ada PTA Pakistan - Indonesia, kertas Indonesia ke Pakistan tetap dikenakan bea-masuk normal. Nilai ekspor kertas Indonesia ke Pakistan dalam beberapa tahun ini sekitar USD55 juta/tahun. Sementara itu dengan PTA Pakistan-China, Pakistan mengenakan bea-masuk terhadap kertas packaging China sebesar 17%, sedang untuk kertas packaging ex. Indonesia dikenakan bea masuk normal sebesar 40%. Dengan ditandatanganinya PTA Pakistan-China dapat diperkirakan pembeli kertas Pakistan akan lebih memilih mengimpor kertas dari China, dibandingkan dari Indonesia.
Peta penyebaran lokasi industri pulp dan kertas Indonesia
Dari segi penyebaran lokasi industri, terlihat bahwa saat ini sektor industri kertas terkonsentrasi di wilayah Jawa, hal ini dapat dipahami karena Jawa merupakan pusat ekonomi dan bisnis, terutama Jawa Barat dan Jawa Timur terdapat 64 perusahaan, yang terdiri dari industri pulp dengan total kapasitas 340.000 ton (5,3 %) dan industri kertas dengan total kapasitas 8.550.440 ton (85,2 %). Di Jawa, kapasitas industri kertas lebih besar dibanding pulp, karena pabrik-pabrik kertas besar berlokasi di Jawa seperti PT. Indah Kiat Pulp & Paper (Serang, Banten), PT. Tjiwi Kimia (Sidoarjo, Jawa Timur).
Sebaliknya Sumatera adalah pusat industri pulp, dari 14 perusahaan yang ada, total kapasitas industri pulp mencapai 5.552.000 ton, sedangkan total kapasitas industri kertasnya hanya 1.491.140 ton. Salah satu perusahaan pulp terbesar yaitu PT. Riau Andalan Pulp & Paper yang berlokasi di Riau.
Dengan adanya peraturan pemerintah mengenai larangan membangun industri pulp di Jawa dengan pertimbangan penduduknya sangat padat, maka wilayah Sumatera, Kalimantan dan Papua yang memiliki lahan cukup luas memiliki potensi besar untuk pengembangan industri pulp dan kertas dimasa yang akan datang. Hal ini mengingat pabrik pulp adalah pabrik berskala besar dan mempunyai potensi untuk mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik atau jika terjadi kerusakan pabrik.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.2. Tujuan dan ruang
lingkup
1.3. Sumber data dan informasi
1.4. Struktur industri
pulp dan kertas
1.5. Pemain utama
industri pulp dan kertas
1.6. Aspek produksi
BAB II PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN PENDUDUK INDONESIA
2.1. Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia
2.2. Pertumbuhan
penduduk Indonesia
2.3. Bank dunia proyeksi pertumbuhan ekonomi global bakal terjun bebas
2022
BAB III PULP DAN KERTAS ASAL HUTAN INDONESIA
3.1. Sejarah pengelolaan hutan di Indonesia
3.2. Fungsi hutan
3.3. Kerusakan hutan Indonesia
3.3.1. Ekspansi industri pulp dan kertas
besar-besaran
3.3.2. 4 jagoan pulp dan kertas
3.3.3. Menelusuri jejak rusaknya hutan Indonesia
3.4. Industri
kehutanan membutuhkan momentum investasi
3.5. Perkembangan
pengelolaan hutan di Indonesia
3.6. Pemanfaatan
hutan alam terbesar di Kalimantan
3.6.1. Kalimantan
Timur memiliki hutan tanaman terbesar
3.7. BUMN dominasi IUPHHK hutan alam
3.8. Perusahaan chip mills memberikan tekanan lebih pada hutan-hutan dan kehidupan di Kalimantan Selatan
3.8.1. Kesenjangan
pasokan
3.8.2. Mengganti
hutan dengan chip kayu
3.8.3. Gambaran
satu sisi untuk masyarakat desa-desa di pulau laut
3.8.4. Dukungan
internasional
3.9. Jumlah
perusahaan hak pengusahaan hutan menurut provinsi
3.10. Hutan Indonesia berkurang 2,1 hektar sepanjang tahun 2015-2020
3.11. Jumlah perusahaan hak pengusahaan hutan menurut pulau berdasarkan
SK berlaku
3.12. Luas areal perusahaan hak pengusahaan
hutan
3.13. Produksi
kayu bulat oleh perusahaan hak pengusahaan hutan menurut jenis kayu
3.14. Sebaran
hutan tanaman industri (HTI) di Indonesia
3.15. Hutan
dan deforestasi Indonesia tahun
2019
3.16. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang
hasil hutan
BAB IV TEORI
TENTANG INDUSTRI PULP DAN KERTAS
4.1. Pengertian kertas
4.1.1. Sejarah
kertas
4.1.2. Nicholas
Louis Robert, penemu proses pembuatan
kertas
4.1.3. Ukuran
kertas
4.1.4. Kertas
washi
4.1.5. Kertas daluwang
4.1.6. Kertas
Lontar
4.2. Ruang lingkup industri pulp dan kertas
4.2.1. Cakupan industri pulp
4.2.2. Cakupan industri kertas
4.3. Pengelompokan industri kertas
4.3.1. Kelompok industri hulu
4.3.2. Kelompok industri antara
4.3.3. Kelompok industri hilir
4.3.4. KBLI produk industri pulp dan kertas
4.4. Standarisasi industri pulp dan
kertas
BAB V BAHAN BAKU DAN PROSES PEMBUATAN PULP & KERTAS
5.1. Bahan baku
5.1.1. Selulosa
5.1.2. Jenis-jenis
kertas
5.2. Proses pembuatan pulp dan kertas
5.2.1. Proses
pembuatan bubur kertas (pulp)
5.2.2. Proses
pembuatan kertas (paper machine)
5.2.3. Beberapa fakta untuk menghargai selembar kertas
5.2.4. Pembuatan kertas basah-kering
5.2.5. Pengeringan dalam mesin fourdrinier
5.2.6. Aspek ekonomis
BAB VI KONDISI
PASAR INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI
INDONESIA
6.1. Serapan domestik dorong produksi pulp dan kertas
6.2. Investasi baru industri pulp dan kertas mencapai Rp2,25
triliun
6.3. Industri
kertas PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk. mencapai
ekspor 68 juta dolar AS saat pandemic
6.4. Sentimen investasi industri kertas terdampak isu bahan baku
6.5. Industrinya
berdaya saing global, Kementerian Perindustrian perkuat SDM teknologi kertas
6.6. Trend mengubah industri pulp dan kertas pada 2022
6.6.1. Statistik dan proyeksi pertumbuhan industri pulp dan kertas pada
tahun 2022
6.7. Industri
pulp dan kertas Indonesia berdaya
saing kuat di dunia
6.8. Menuju transparansi terbaik pada ekspor pulp
di Indonesia
6.8.1. Sektor pulp di Indonesia sudah besar dan
semakin berkembang
6.8.2. Deforestasi yang menurun dilatarbelakangi
kekhawatiran akan dampak pada lahan gambut yang terus berlangsung
6.8.3. Sektor pulp Indonesia didominasi oleh dua
grup perusahaan
6.8.4. Trase menawarkan tingkat transparansi yang
belum pernah ada sebelumnya
6.8.5. Komitmen nol-deforestasi membuahkan hasil, namun kekhawatiran masih ada untuk memenuhi permintaan yang
semakin meningkat
6.9. Kiprah
APRIL Group di pasar kertas internasional
6.10. Mewujudkan industri pulp dan
kertas yang berkelanjutan
6.11. APKI terus kawal
pengembangan industri pulp & kertas
6.12. Produsen
pulp dan kertas APRIL, targetnya di 10 tahun mendatang
6.13. Ciptakan
ketenagakerjaan yang kondusif, Menteri Ketenagakerjaan kukuhkan APKI dan AMHI
6.14. Airlangga:
Industri kertas jadi andalan ekspor Indonesia
6.15. Industri penghasil produk kayu olahan dan turunannya
6.16. Pabrik
kertas dan bahan kertas jadi salah satu sektor yang mengalami peningkatan
utilitas
6.17. APKI
optimis, produksi kertas tahun ini tumbuh
6.18. Industri kemasan kertas diklaim bergerak semakin ramah
lingkungan
6.19. ALDO targetkan produksi
kertas coklat hingga 220.000 ton per tahun
6.20. Terhambat
bahan baku, industri kertas terkoreksi 2,89 % pada tahun 2021
6.21. Serapan domestik dorong produksi pulp dan kertas
6.22. APKI
mewujudkan industri pulp dan kertas berbasis Environment, Social and
Governance (ESG)
6.23. Laba
emiten kertas Sinar Mas tumbuh 27 % dalam 3 bulan
6.24. Industri
pulp dan kertas sumbang devisa Rp 111,4 triliun di 2021
6.25. APRIL investasikan Rp 33 triliun bangun pabrik kertas kemasan berkelanjutan
6.26. Pabrik kertas milik Prabowo terbesar di ASEAN
6.27. Daftar perusahaan industri pulp dan kertas, kapasitas terpasang dan jenis produk
BAB VII PROSPEK DAN TANTANGAN INDUSTRI PULP DAN KERTAS INDONESIA
7.1. Menilik potensi industri pulp dan kertas berkelanjutan sebagai penggerak perekonomian Indonesia
7.2. Industri
pulp dan kertas siapkan strategi bersaing di pasar global
7.3. Kinerja
positif, pulp dan paper masih jadi industri
andalan ekspor
7.4. Potensi pulp dan kertas Indonesia
7.4.1. Potensi industri pulp dan kertas gerakkan ekonomi daerah
7.4.2. Membuka peluang kerja
7.4.3. Pengelolaan hutan secara bertanggungjawab
7.4.4. Komitmen dunia usaha terhadap keberlanjutan
7.5. Kementerian perindustrian
tingkatkan mutu industri kertas lewat sumber
daya manusia
7.6. Industri pulp dan kertas Indonesia hadapi banyak tantangan global
7.7. APKI
terus kawal pengembangan industri pulp &
kertas
7.8. Produsen
pulp & kertas targetnya di 10 tahun
mendatang
7.9. Tantangan tata kelola industri pulp dan kertas
7.10. Analisis
SWOT pulp dan kertas
7.11. Strategi
dan kebijakan
7.12. Kelembagaan
7.13. Daftar produsen board industrial
7.14. Daftar
produsen cigarette
paper
7.15. Daftar produsen corrugating medium
7.16. Daftar
produsen joss
paper
7.17. Daftar
produsen kraft
liner and fluting
7.18. Daftar
produsen newsprint
7.19. Daftar
produsen printing/writing
uncoated
7.20. Daftar
produsen printing/writing
coated
7.21. Daftar
produsen sack
kraft
(kertas semen)
7.22. Daftar
produsen security
paper
7.23. Daftar
produsen speciality
paper
BAB VIII PERKEMBANGAN EKSPOR-IMPOR
8.1. Kinerja industri kertas naik
3,91% pada kuartal II/2022
8.2. Ekspor industri pulp dan kertas Indonesia mencetak angka dua
digit
8.3. Ekspor dan
impor pulp dan kertas, Januari s/d. Agustus 2022
8.4. Ekspor dan
impor pulp dan kertas, Januari s/d. Desember 2021
8.5. Ekspor dan impor
pulp dan kertas, Januari s/d. Desember 2020
8.6. Ekspor dan
impor pulp dan kertas, Januari s/d. Desember 2019
8.7. Ekspor dan
impor pulp dan kertas, Januari s/d. Desember 2018
8.8. Ekspor dan impor menurut komoditi, Januari s/d. Agustus 2022
8.9. Ekspor dan impor menurut komoditi, Januari s/d. Desember 2021
8.10. Ekspor dan impor menurut komoditi, Januari s/d. Desember 2020
8.11. Ekspor dan impor menurut komoditi, Januari s/d. Desember 2019
8.12. Ekspor dan impor menurut komoditi, Januari s/d. Desember 2018
8.13. Ekspor dan impor menurut bulan, Januari s/d. Agustus 2022
8.14. Ekspor dan impor menurut bulan, Januari s/d. Desember 2021
8.15. Ekspor dan impor menurut bulan, Januari s/d. Desember 2020
8.16. Ekspor dan impor menurut bulan, Januari s/d. Desember 2019
8.17. Ekspor dan impor menurut bulan, Januari s/d. Desember 2018
8.18. Perusahaan
eksportir Pulp Indonesia
8.19. Perusahaan
eksportir Kertas Indonesia
BAB IX REALISASI INVESTASI PADA INDUSTRI PULP
DAN KERTAS
9.1. Investasi baru industri pulp dan kertas mencapai Rp 2,25 triliun
9.2. APRIL Group berinvestasi Rp 33,4 triliun untuk fasilitas produksi paperboard
9.3. Perkembangan realisasi
investasi PMA
dan PMDN pada industri kertas dan percetakan, 2022
9.4. Perkembangan realisasi
investasi PMA
pada industri kertas dan percetakan, 2017-2021
9.5. Perkembangan realisasi
investasi PMDN
pada industri kertas dan percetakan, 2017-2021
BAB X ERA ECO-LABELING DAN OTONOMI DAERAH
10.1. Pengertian
dari eco-labeling
10.2. Sejarah
perkembangan ekolabel
10.3. Permasalahan
dengan pengembangan agribisnis pulp dan kertas dalam era eco-labeling dan otonomi daerah
10.4. Produsen
pabrik pulp dan kertas Indonesia yang telah
menerapkan ekolabel
BAB XI PERKEMBANGAN INDUSTRI PULP DAN KERTAS DUNIA
11.1. Produksi
kertas global, 2013-2021
11.2. Permintaan
kertas global, 2019-2021
11.3. Top 10 negara
dengan net export kertas, 2020
11.4. Market
share global pulp berdasarkan kategori, 2019
11.5. Makro ekonomi kertas Indonesia
11.5.1. Industri kertas dan
barang dari kertas terhadap PDB Indonesia (%), 2018-2021
11.5.2. Indeks harga produsen
industri kertas, 2018-2021
11.5.3. Pertumbuhan dan kontribusi
kertas, 2014-2020
11.6. Supply kertas
11.6.1. Produksi kertas
di Indonesia
11.6.2. Realisasi penggunaan bahan
baku kayu bulat per jenis (000 m3)
11.6.3. Kapasitas produksi kertas Indonesia, 2018-2021
11.6.4. Penggunaan tenaga
kerja kertas
11.7. Analisis risiko sektor kertas
11.8. Proses bisnis kertas
11.8.1. Diagram supply
chain industri kertas Indonesia
11.8.2. Proses pembuatan pulp
dan kertas
11.8.3. Proses daur ulang
kertas
11.9. Analisis keuangan industri
kertas
11.9.1.Penjualan bersih industri
kertas PT. Indah Kiat Pulp & Paper dan PT.Tjiwi Kimia, Tbk, 2018-2020
11.9.2.ROE Industri Kertas PT. Indah Kiat Pulp & Paper dan PT.Tjiwi Kimia, Tbk, 2018-2020
11.10. Industri pulp dan kertas
Indonesia berpotensi masuk peringkat 3 dunia
11.11. Produsen kertas Tiongkok
berinvestasi Rp 14 triliun di Indonesia
11.12. Kementerian Perindustrian
dorong kebijakan industri dalam pengembangan EBT
11.13. Pemerintah dorong industri
manufaktur berbasis ekonomi sirkular
11.14. Regulasi kertas nasional
11.15. Sebaran produksi kertas dunia
11.16. Sebaran produksi pulp dunia
11.17. Produksi
kertas dunia berdasarkan jenisnya
11.18. Produsen paper & paperboard terbesar dunia
11.19. Produsen pulp terbesar dunia
11.20. Produksi pulp dunia berdasarkan jenis
11.21. Produksi sawn timber terbesar dunia
11.22. Produsen sawn timber terbesar dunia
11.23. Peluang bisnis (sektor kertas dan pulp di India)
11.23.1. Pasar berkembang untuk kertas
11.23.2. Fokus
11.23.3. Faktor dibalik pertumbuhan
11.23.4. Ikhtisar Industri
11.24. Outlook sektor pulp dan
kertas Kanada, 2011-2020
11.25. Industri
pulp dan kertas di Brazil
11.26. Industri
pulp dan kertas di China
BAB XII KEBIJAKAN PEMERINTAH PADA INDUSTRI PULP DAN
KERTAS
12.1. Green industry: pemerintah dorong
penerapan industri hijau untuk pulp dan kertas
12.2. SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. SK.101/2004 tentang Percepatan Pembangunan Hutan Tanaman untuk Pemenuhan Bahan Baku Industri Pulp dan Kertas
BAB XIII POTENSI
KONSERVASI ENERGI DAN REDUKSI
EMISI PADA BEBERAPA PRODUSEN INDUSTRI PULP DAN KERTAS
13.1. Peluang
penghematan energi pada industri pulp dan kertas
13.2. Potensi
konsumsi energi dan reduksi emisi pada industri
pulp
13.2.1. Tanjung Enim
Lestari
13.2.2. Toba Pulp Lestari
13.3. Potensi
konservasi energi dan reduksi emisi di
industri kertas
13.3.1. Adiprima
Suraprinta
13.3.2. Aspec Kumbong
13.3.3. Bekasi Teguh
13.3.4. Fajar Surya Wisesa
13.3.5. Indah Kiat –
Serang
13.3.6. Pakerin
13.3.7. Pindo Deli
13.3.8. Pura Nusa Persada
13.3.9. Pura Barutama
13.3.9. Surya Zigzag
13.4. Potensi
konservasi energi dan reduksi emisi di industri pulp dan kertas terpadu
13.4.1. Indah Kiat Perawang Pulp and Paper
13.4.2. Lontar Papyrus
13.4.3. Riau Andalan Pulp and Paper
BAB XIV PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PULP KERTAS, DERIVAT SELULOSA DAN LINGKUNGAN
14.1. Bidang sarana riset dan standardisasi
14.2. Penelitian
BAB XV LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS
15.1. Aturan
limbah industri: Undang-Undang No. 32/2009 perlindungan dan pengelolaan lingkunga
hidup tentang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup
15.2. Dunia usaha keberatan rancangan
peraturan pemerintah limbah B3
15.3. Asia Pulp dan Paper mempunyai teknologi penyaring air bersih IPAG60
15.4. Pemanfaatan
campuran limbah padat dengan
lindi hitam sebagai bahan bio briket
15.5. Konsep zero
waste
BAB XVI PENGGUNAAN BAHAN BAKU INDUSTRI PULP DAN KERTAS
PADA PERUSAHAAN SKALA BESAR
16.1. Fokus perhatian dunia pada HTI Indonesia
16.2. Kawasan hutan dan
pemanfaatannya
16.2.1. Luas
kawasan hutan Indonesia
16.2.2. Trend perkembangan pembangunan IUPHHK-hutan alam dan hutan tanaman
16.3. Industri pulp dan kebutuhan bahan baku
16.3.1. Kebutuhan bahan baku untuk industri pulp RAPP dan IKPP
16.3.2. Membandingkan
kontribusi HTI dan hutan alam bagi PT. RAPP dan PT. IKPP
16.4. Pemenuhan bahan baku, dan kondisi hutan alam Riau
BAB XVII PENUTUP
17.1. Kesimpulan
17.2. Rekomendasi kebijakan
17.3. Implikasi
kebijakan
17.4. Prospek 5 tahun ke depan
RUJUKAN REGULASI
SAMPLE OF DIRECTORY
PT. ADIPRIMA SURAPRINTA
A d d r e s s : Gedung Graha Pena Lt. 5
Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya
East Java, Indonesia
Telp. : +62-31-8202078/79/90
Fax. : +62-31-8250002
E-mail : marketingadp@adiprima.com
adiprima@adiprima.com
Site : http://www.adiprima.com/
Land Area : 20 ha
Person in charge : a. Mr. Ronny M. (Marketing)
b. Mr. Dodo Hantijartso
Date of Establishment : November 11, 1994
Date of Operation
Commencement : Began production in July 1997
Sales Turnover : Rp. 125 Billion
S t a t u s : Private Limited Company, Domestic Based Company
C a t e g o r y : Domestic Investment Scheme
Condition of Company : G o o d
Line of Business : Newsprint Paper Manufacturers
Products/Services : Paper and Paperboard
Type of Products : a. Newsprint Paper Gsm: 45 and 48.8
b. Writing and Printing Paper (SUPERPRIMA) Gsm: 45-80 gsm
Raw Materials : a. Old New Paper (ONP)
b. Over Issue News Paper
c. Old Magazine (OMG)
d. Sorted White Ledger (SWL)
Production of Capacity : 144,000 ton per year
Total Employees : 101 - 200 workers
Number of R&D Staff : 5-10 workers
Main Markets : Southeast Asia
Sales Percentage : a. Jawa Pos : 20%
b. Jawa Pos Media Group : 40%
c. Export : 20%
d. Local : 20%
Certificates/Awards : Certificate of ISO 9001 : 2000 and October 2010 in the Grade,
Up to ISO 9001: 2008
Board of Management : a. Mr. Dahlan Iskan (President Commissioner)
b. Mr. Misbahul Huda (President Director)
Group : JAWA POS
R E M A R K S :
History
PT. Adiprima Suraprinta is a subsidiary of Jawa Pos Group, which stands 11 November 1994 and began production in July 1997. Paper Mill 1 begins with an installed capacity of 100 tons / day. 2002 Paper Mill building 2 with a capacity greater than 1 and Paper Mill began production in June 2003. January 2011 started building the Paper Mill 3. October 2007, successfully got the certificate of ISO 9001:2000 and October 2010 in the Grade Up to ISO 9001: 2008. PT. Adiprima Suraprinta, occupying an area of 20 ha, in the village of Sumengko, Wringinanom Subdistrict, Gresik regency, East Java. The distance is about 33 Km from Juanda International Air Port, Surabaya.
Founded in 1994, PT Adiprima Suraprinta was started to fulfill the newsprint demand of its parent company, PT Jawa Pos (which is now the second largest newspaper publishing company in Indonesia) The first machine, PM 1 began its commercial production in 1995 with a capacity of 150 MTS/day.
Overview
PT.
Adiprima Suraprinta primarily produce “Newsprint Paper” and “Writing and
Printing Paper“. Our paper machines were imported from Europe in which we have
annual capacity about 130.000 tonnes (from total of 2 machines), comprising
110.000 tonnes of Newsprint Paper and the rest 20.000 tonnes of Writing and
Printing Paper.
We always aims to be a quality and customer’s satisfaction oriented paper manufacturer. The company continuously puts significant resources into implementing advanced technology and improving product quality.
Here, we always think human resources as one of our critical success factors. Therefore, we never hesitate to improve on our human resources development. In order to improve human resources, we arrange different kinds of internal and external training programmes. All of our staff and workers always have opportunities to develop and continuously leverage on their abilities.
Location
The mill is located in Desa Sumengko, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Indonesia, around 33 kilometers apart from Juanda, Surabaya airport.
FORMULIR PEMESANAN
ORDER FORM
Kirimkan
kepada kami buku : “STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN PROSPEK
INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI INDONESIA”, 2022.
Send us the book :
"STUDY ON THE MARKET CONDITIONS AND PROSPECTS OF PULP
AND PAPER INDUSTRY IN INDONESIA”,
2022.
Silahkan pilih versi buku anda
Please select the version of your book
Versi/version : √ (
)
Tanggal Pemesanan :
………………………………………………………………
Booking date
Nama Pemesan : ………………………………………………………………
Name of
buyer
Jabatan :
………………………………………………………………
Position
Nama Perusahaan :
………………………………………………………………
Name of Company
Alamat Perusahaan :
………………………………………………………………
Company Address
Telepon/Fax :
…………………………………………………………………
Phone/Fax
Email : …………………………………………………………………
Hubungi kami / Contact Us :
DENI SILALAHI (Marketing Department)
“Commercial Global Data Research”
Address : Sukamanah RT.
04/06 Cisaat, Sukabumi, West Java –
Phone : +62 085793929829, 08990905421; E-mail:
cg.dataresearch@gmail.com
Pembayaran melalui : √ ( ) Transfer ( ) Cash ( ) Cheque
Payment via
Nama Bank : BANK
OCBC NISP
Bank name Cabang
Sukabumi
Nomor Rekening : 14081015480-1
Account
number
Rekening atas nama :
ROHIYAH
Account
in the name
Buku
pesanan anda akan segera kami kirim setelah ada konfirmasi dari pihak pemesan.
Book your order will immediately tell us when
there is confirmation from the buyer
Terima
kasih atas kepercayaan anda bermitra dengan kami.
Thank you for the trust you partner with us.
Hormat kami/sincerely
Pemesan/buyer,
( ....................... ).