Garis Besar Isi Buku
STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN PROSPEK INDUSTRI KABEL DI INDONESIA, 2014
INDONESIA VERSION
Pelanggan
yang kami cintai. Salam sejahtera.
COMMERCIAL
GLOBAL DATA RESEARCH (CDR)
Kami adalah sebuah
lembaga Konsultan, Survey, Riset dan Pelaporan di bidang data riset secara
global, menyajikan berbagai informasi bisnis aktual yang meliputi sektor
Industri manufaktur, pertambangan, perbankan, asuransi, studi kelayakan, dan
jasa riset lainnya.
Kami hadir sebagai
mitra konsultan Anda, untuk memberikan informasi aktual yang Anda perlukan guna
menentukan arah kebijakan dalam mengembangkan perusahaan Anda. Salah satu produk buku studi yang kami
tawarkan kepada Anda adalah “BUKU STUDI
TENTANG KONDISI PASAR DAN PROSPEK INDUSTRI KABEL DI INDONESIA, 2014.
Studi ini dibahas secara mendalam pada perkembangan
industri dan pemasaran Kabel di Indonesia, baik pada tingkat produsen maupun
konsumen. Industri Kabel yang dibahas dalam studi ini meliputi: jumlah
perusahaan, kapasitas produksi, realisasi produksi, perkembangan ekspor-impor,
dan lain sebagainya. Supply dan konsumsi juga merupakan salah satu aspek yang
dibahas dalam studi ini, sehingga komponen yang mempengaruhinya seperti
perkembangan produksi lokal, ekspor, dan impor bahan baku Kabel juga dibahas secara lengkap.
Perkembangan pasar, prospek pasar, dan kebijakan
pemerintah juga dibahas dalam studi ini, demikian pula sistem distribusi dan
harga. Prospek industri dan pasar Kabel merupakan mata rantai yang memiliki
keterkaitan cukup erat, sehingga pembahasannya akan dikaitkan dengan
perkembangan produksi dalam beberapa tahun terakhir, usaha pendirian dan
perluasan pabrik, perkembangan industri pemakainya, serta perkembangan
proyek-proyek baru yang diperkirakan akan mempengaruhi pasar Kabel tersebut.
Kami tawarkan Buku
tersebut kepada Anda seharga Rp.7.000.000
(Tujuh juta rupiah) untuk Versi
Bahasa Indonesia, dan US$ 850 untuk
Versi Bahasa Inggris, guna membantu para pelaku bisnis pada Industri Kabel,
membantu para Investor, membantu pihak Perbankan atau Kreditor, dan pihak
lainnya yang terkait, dengan cara melihat peta kekuatan diantara para
pesaing/partner Anda, baik pesaing dari luar negeri maupun dalam negeri,
mempelajari perkembangan Ekspor dan Impor produk Kabel di Indonesia, mengetahui
hambatan dan peluang bagi perusahaan yang kondisinya berfluktuasi, mengetahui
Main Market dari setiap perusahaan Kabel, mengetahui pangsa pasar luar negeri,
mengetahui susunan Direktur dan Komisaris, serta informasi lainnya yang perlu
Anda ketahui. (terlampir contoh Profil
Perusahaan).
Seberapa besar
kontribusi perusahaan Anda dalam meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi
pesanan dari para buyer baik lokal maupun internasional, mencermati setiap
peluang yang ada, dan diharapkan dengan memiliki buku ini, perusahaan Anda
menjadi lebih produktif, efisien, lebih maju dan bersaing secara sehat.
KATA
PENGANTAR
Maraknya
pembangunan di berbagai sektor, terutama proyek pembangkit listrik dan juga
semakin bergairahnya pasar ekspor, mampu mendukung pulihnya industri kabel di
Indonesia. Di tahun 2011 naik rata-rata
20% dari tahun sebelumnya menjadi 500 ribu ton/tahun. Pada tahun 2011 lalu, produksi kabel nasional diantaranya untuk kabel power sebesar 310 ribu
metrik ton, kabel telekomunikasi sebesar 130 ribu metrik ton, special cable sebesar 50 ribu metrik
ton, dan enameled wire 10 ribu metrik
ton. Sedangkan kabel serat optik 80 ribu kilometer atau mendekati 4 juta kilometer
single core.
Kenaikan
sebesar 20% juga terjadi di tahun 2012 yang mencatatkan angka kapasitas
produksinya sebesar 600 ribu ton/tahun.
Diperkirakan sampai akhir tahun 2013, kapasitas produksi kabel mencapai
720 ribu ton/tahun. Dan diprediksi kenaikan
produksi akan terus berlanjut di tahun 2015 hingga mencapai 50% dari patokan
kapasitas produksi tahun 2011.
Kebutuhan
penambahan daya listrik nasional
Mendesaknya kebutuhan terhadap penambahan daya
listrik nasional, mendorong Pemerintah membangun proyek pembangkit listrik baru
dengan bahan bakar batu bara. Tahap pertama Pemerintah telah mengembangkan
pembangunan 10.000 MW pembangkit listrik bertenaga uap yang telah selesai tahun
2010 dan dilanjutkan dengan tahap berikutnya juga sebesar 10.000 MW. Proyek
tahap pertama ini sudah berjalan dan telah mendorong permintaan terhadap kabel
listrik untuk menyalurkan daya listrik sampai ke konsumen.
Selain di dalam negeri, pasar kabel juga sudah
banyak merambah ke pasar ekspor terutama ke kawasan Timur Tengah. Negara kaya
minyak di kawasan ini sedang marak dengan pembangunan kota-kota
baru setelah mendapatkan rejeki nomplok akibat meroketnya harga minyak
semenjak tahun 2005. Pembangunan kota baru tersebut pada
gilirannya membutuhkan pasokan daya listrik termasuk jaringan
transmisi dan distribusinya.
Bergairahnya pasar kabel sepanjang tahun 2011 dan
2012 terlihat dari kinerja keuangan pabrik kabel yang telah go public. Selama tiga tahun terakhir
penjualan dan keuntungan pabrik kabel meningkat pesat. Misalnya PT Sumi Indo
Kabel, Tbk. pada tahun 2010 nilai penjualan bersihnya mencapai Rp. 1.226 milyar, kemudian meningkat mencapai Rp. 1.411 milyar pada April 2012. Kemudian PT Kabelindo Murni, Tbk yang
mencatatkan penjualan bersihnya pada tahun 2011 mencapai Rp. 864 milyar, dan pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp.
1.020 milyar. Berikutnya PT KMI
Wire and Cable, Tbk yang mencatatkan penjualan bersihnya mencapai Rp. 1.841 milyar pada
tahun 2011, lalu meningkat pesat pada tahun 2012 menjadi Rp. 2.273 milyar.
Selanjutnya PT Supreme
Cable Manufacturing & Commerce, Tbk (SUCACO) penjualan bersihnya pada tahun
2012 meningkat tipis menjadi Rp 3.542 milyar dari Rp. 3.363 milyar tahun
2011. Selanjutnya PT Voksel Electric,
Tbk yang mencatatkan penjualan bersihnya pada tahun 2011 sebesar Rp. 2.014 milyar dan
meningkat tajam pada tahun 2012 menjadi Rp. 2.484 milyar. Begitu juta dengan PT Jembo Cable Company,
Tbk yang mencatatkan penjualan bersihnya sebesar Rp. 1.267 milyar tahun 2011,
meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp. 830 milyar.
Memasuki akhir tahun 2012, pasar kabel terus
menunjukkan pertumbuhannya yang positif. Pasar ekspor juga mulai meningkat,
karena banyaknya pembangunan proyek infrastrukur baik baru maupun yang
tertunda, ditambah dengan adanya pembangunan kota-kota baru, pembangunan
properti seperti gedung perkantoran dan apartemen, serta
infrastruktur fisik lainnya.
Di dalam negeri, pasar kabel juga menunjukkan
perkembangan positif, meskipun saat ini nilai tukar rupiah melemah atas US$,
tetapi tidak terlalu banyak mengganggu.
Namun perlu diwaspadai, bahwa kasus pemadaman lampu
yang terjadi di wilayah tertentu banyak mempengaruhi roda perekonomian,
khususnya bagi para pelaku usaha kecil dan menengah, dikarenakan sebagian dari
mereka tidak memiliki supply listrik seperti Genset. Jadi program pemerintah dalam mengembangkan
10.000 MW perlu dukungan penuh dari semua elemen, baik yang terlibat langsung
maupun tidak langsung. Perlunya dukungan
dari pihak Perbankan atau badan keuangan terhadap perusahaan listrik dan
pendukungnya untuk mempermudah kebijakan dalam penyaluran dananya. Sehingga pembangunan kelistrikan di Indonesia
akan lancar sesuai jadwal, sehingga permasalahan pemadaman listrik akan segera
sirna.
Adapun permasalahan lainnya, seperti baru-baru ini
Pemerintah telah menaikkan harga BBM, telah berimbas terhadap harga bahan baku
kabel seperti tembaga yang menyebabkan margin penjualan dari pabrik kabel
semakin menyusut. Banyak perusahaan kabel yang mengalami rugi kurs, karena
melakukan pembelian bahan baku tembaga dalam denominasi US$, namun harus
membukukannya dalam Rupiah.
Walaupun di lapangan banyak ditemui permasalahan
dan kendala, namun industri kabel masih mempunyai prospek yang menarik, karena
pembangunan pembangkit listrik umumnya terus dilanjutkan, karena sudah menjadi kebutuhan
yang tidak dapat ditunda.
Permintaan produk
kabel listrik dan serat optik di Indonesia sepanjang tahun ini akan terus
melesat, dikarenakan proyek pembangunan infrastruktur akan terus-menerus
digenjot. Menurut pihak Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia (APKABEL) yang
memproyeksikan hingga akhir tahun nanti, permintaan terhadap kabel serat optik
akan mendominasi dengan pertumbuhan di atas 20%, sedangkan kabel tembaga 15%,
dan kabel aluminium sekitar 10%.
APKABEL
menyatakan, pemicu peningkatan permintaan domestik yakni proyek Perusahaan
Listrik Negara (PLN) dengan investasi US$ 5 miliar per tahun untuk pembangkit
listrik 10.000 MW, transmisi dan distribusi hingga 2020. Selain itu, permintaan
kabel juga didukung oleh pembangunan properti seperti gedung perkantoran dan
apartemen yang membutuhkan banyak kabel. Untuk serat optik, asosiasi
memproyeksikan industri mampu memproduksi 100.000 km-120.000 km pada tahun ini,
lebih kecil dibandingkan permintaan domestik yang diperkirakan mencapai 150.000
km pada tahun ini.
Permintaan kabel 2013 naik 20
persen
Sementara itu, menurut data yang dihimpun dari APKABEL,
bahwa kebutuhan kabel akan terus meningkat seiring dengan pembangunan proyek
kelistrikan pemerintah dan permintaan kabel transmisi yang biasa digunakan oleh
sektor swasta untuk pembangunan perumahan, gedung dan industri.
Asosiasi Pabrik Kabel (APKABEL) memperkirakan, permintaan
kabel pada tahun depan meningkat 20 persen, karena pembangunan proyek
kelistrikan yang dilakukan pemerintah.
“Kebutuhan kabel terus meningkat seiring pembangunan
proyek kelistrikan pemerintah dan permintaan kabel transmisi yang biasa
digunakan sektor swasta untuk pembangunan perumahan, gedung dan industri.
Sedangkan proyek kelistrikan dan module
tambahan pelanggan sambungan listrik oleh PT PLN ditargetkan mencapai 2,5 juta
pelanggan,” menurut Ketua Apkabel, Noval Jamallulail.
Selain kabel listrik, permintaan serat optik pada 2013
berpotensi meningkat, karena proyek-proyek yang dibangun pemerintah.
“Untuk kabel permintaannya pada 2013 bisa bertambah 20
persen, sedangkan permintaan fiber optic
(serat optik) terus bertambah, karena mulai direalisasikan proyek telekomunikasi
Palapa Ring yang akan menghubungkan 3.000 pulau di Indonesia.
Proyek Palapa Ring adalah proyek pembangunan jaringan
serat optik skala nasional yang menjangkau 33 provinsi dan 440 kota di seluruh
Indonesia.
Palapa Ring merupakan proyek critical untuk mewujudkan Indonesia
Connected pada 2014.
Pembangunan infrastruktur ini meliputi penggunaan kabel
laut sepanjang 35.280 kilometer dan kabel di daratan sepanjang 21.807
kilometer. Total kebutuhan kabel untuk proyek pemerintah tersebut adalah 57.087
kilometer.
Kapasitas produksi kabel nasional dihitung berdasarkan
konsumsi tembaga dan aluminium sebagai bahan baku utama pembuatan kabel.
Konsumsi tembaga dan aluminium naik 20 persen dibandingkan
2011, sehingga mencatatkan angka kebutuhan aluminium tahun 2012 mencapai
180.000 ton dan tembaga lebih dari 400.000 ton.
Dan dipreksi konsumsi aluminium hingga akhir tahun 2013 akan mencapai
angka sebesar 234.000 ton.
Kenaikan konsumsi tidak hanya terjadi pada aluminium
saja, konsumsi tembaga juga naik rata-rata 30 persen menjadi sekitar 350.000
ton pada 2011 dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 245.000 ton. Sedangkan pada tahun 2012 konsumsi tembaga
terus merangkak naik hingga mencapai angka sebesar 400.000 ton, dan diprediksi
hingga akhir tahun 2013 akan mencatatkan angka sebesar 520.000 ton.
Sedangkan untuk tahun 2014, diperkirakan konsumsi bahan
baku mencapai lebih dari 30%, yaitu untuk Aluminium konsumsinya sebesar 304.200
ton, dan untuk Tembaga sendiri diestimasi konsumsinya sebesar 676.000 ton per
tahun.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. APKABEL, tempat aspirasi Pabrik Kabel dalam Negeri
1.3. Tujuan dan Ruang Lingkup
1.4. Sumber Data dan
Informasi
BAB II T
E O R I
2.1. Jenis kabel
2.2. Standarisasi Kabel
2.2.1. SNI wajib
kabel disempurnakan
2.3. Proses pembuatan Kabel
2.4. Permasalahan dalam pembuatan kabel
2.5. Segi Fungsi Kabel
2.6. Bagian-bagian utama kabel dan fungsinya
2.7. Tentang Serat Optik
2.7.1. Pengertian dasar fiber optik dan kegunaannya dalam telekomunikasi
2.7.2. Jenis-Jenis
Fiber Optic
2.7.3. Cara
Kerja Fiber Optik
BAB III BAHAN BAKU
3.1. Komoditi mineral logam di Indonesia
3.1.1. Cadangan
Mineral Indonesia
3.1.2. Perusahaan
pertambangan mineral logam
3.1.3. Pemain utama
industri mineral logam
3.1.4. Cuaca buruk
hambat produksi mineral logam
3.1.5. Produksi emas
berfluktuasi
3.2. Tembaga
3.3. Aluminium
3.3.1. Deskripsi
produk
3.3.1.1. Aluminium
Foil
3.3.1.2. Kapasitas produksi & produsen
3.3.1.3. Industri
Aluminium Sheet
3.3.1.4. Pemain utama Industri Aluminium sheet
3.3.1.5. Pemain utama Aluminium Foil
3.3.2. Produksi meningkat
3.3.2.1. Aluminium sheet
3.3.2.2. Aluminium Foil
3.4. Harga Alumunium
2013 (dalam US Dollars)
BAB IV KONDISI
PASAR DAN PERKEMBANGANNYA
4.1. Produsen kabel dan kapasitas produksinya
4.2. Produksi kabel mendekati kapasitas penuh
4.3. Profil Pemain Utama
4.4. Perkembangan ekspor kabel
4.5. Perkembangan Impor kabel
4.6. Konsumsi kabel terus meningkat
4.7. Proyek Listrik meningkat, Permintaan Kabel juga meningkat
4.8. Tranka Kabel, Pionir Industri Kabel mulai
bangkit kembali
4.9. Indonesia dapat bersaing pada Pameran
Industri Kabel dan Kawat se-Asia Tenggara
4.10. Permintaan pasar tinggi, perusahaan kabel
diminta ekspansi
4.11. Industri Elektrik siap hadapi MEA 2015
4.12. APKABEL: permintaan kabel 2013 naik 20 %
4.13. Permintaan Kabel dalam negeri melonjak
4.14. Huawei operasikan pabrik kabel laut kedua
4.15. Proyek Palapa Ring,
Permintaan Kabel 2013 diproyeksi tumbuh 10 % - 20 %
4.16. Bisnis Kabel Listrik semakin menarik
4.17. Indonesia belum memiliki Pabrik Kabel untuk
Kapal
4.18. Dua Emiten Kabel Ekspansi Produksi
4.19. Ekspor kabel menurun, permintaan dalam
negeri masih positif
4.20. Produsen Kabel cemas terhadap Tarif Bea
Masuk Bahan Baku Impor
4.21. Mendobrak dominasi Asing dalam Industri
Kabel Serat Optik bawah laut
4.22. Persaingan pasar kabel ketat, Sucaco
proyeksikan Pertumbuhan Pendapatan Konservatif
4.23. Pendanaan Kabel Sumatera-Jawa kurang Rp 8
Triliun
4.24. Bisnis kabel menjanjikan
4.25. Ekspor kabel KMI Wire semakin besar
4.26. BPPT dorong pemanfaatan kabel serat optic
4.27. Produksi Perusahaan Anggota APKABEL
4.28. Jenis Produksi Perusahaan Anggota APKABEL
4.29. Kode-kode Elemen Kabel
4.30. Nama-nama Brand Kabel, Produsen dan
Statusnya
4.31. Panjang jaringan transmisi (kms) PLN
4.32. Panjang jaringan tegangan menengah dan
tegangan rendah (kms) PLN
4.33. PLN bangun infrastruktur pembangun pembangkit listik di
2013 dan proyek Fast Track Project
akan selesai pada tahun 2014
4.34. PLN mengeluarkan Rp164 Miliar untuk
Pembangunan Kabel Laut & PLTMG Sebakung
4.35. Raja Kabel di Pasar Global
4.36. Indosat Ikut Proyek Kabel Laut
Australia-Singapura
4.37. Delapan Mega Proyek di Indonesia
4.38. Persentase rumah tangga yang memiliki telepon tetap kabel menurut klasifikasi
daerah
4.39. Jembo Cable, Pionir Serat Optik dan Pengekspor terbanyak ke
berbagai Negara
BAB V PERKEMBANGAN
EKSPOR – IMPOR
5.1. Ekspor
5.1.1. Aluminium
5.1.2. Tembaga
5.2. Impor
5.2.1. Aluminium
5.2.2. Tembaga
5.3. Ekspor Kabel
5.3.1. Perkembangan Ekspor Kabel menurut Komoditi,
Tahun 2009-2013
5.3.2. Perkembangan Ekspor Kabel menurut Negara, 2013
5.3.3. Perkembangan Ekspor Kabel 2009-2013
5.4. Impor Kabel
5.4.1. Perkembangan Impor Kabel menurut Komoditi,
Tahun 2009-2013
5.4.2. Perkembangan Impor Kabel, 2009-2013
5.4.3. Perkembangan Impor Kabel menurut Negara, 2013
5.5. Perkembangan Impor
Mesin untuk mengerjakan kawat, mesin pencanai ulir, dan draw-benches for bars, tubes,
profiles, wire or the like, 2009-2013
5.6. Perkembangan
Ekspor Mesin untuk mengerjakan Kawat, Mesin Pencanai Ulir, dan Draw-benches for bars, tubes,
profiles, wire or the like, 2009-2013
5.7. Perkembangan
Ekspor Kabel yang diwajibkan SNI, 2012-2013
5.8. Perkembangan Impor
Kabel yang diwajibkan SNI, 2012-2013
BAB VI KONDISI EKONOMI DAN PENDUDUK INDONESIA
6.1. Kesulitan Ekonomi Indonesia 2013 sudah
terlewati
6.2. Fokus
Perhatian
6.3. Inflasi Agustus 2013
6.4. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan
II-2013
BAB VII SEKTOR PENGGUNA INDUSTRI KABEL
7.1. Bidang Telekomunikasi
7.1.1. Jenis jasa penyelenggara telekomunikasi
7.1.2. Penyelenggara
Telekomunikasi di Indonesia
7.1.3. Kapasitas Penyelenggaraan Telekomunikasi
7.1.4. Perkembangan Pelanggan Jaringan Telekomunikasi
7.1.5. Perkembangan Industri
Telekomunikasi Seluler di Indonesia
7.1.5.1. Sistem telekomunikasi selular
7.1.5.2. Pelaku usaha
7.1.6. Dominasi Asing
7.2. Industri
Otomotif
7.2.1. Karakteristik
Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia
7.2.2. Agen Tunggal
Pemegang Merek (ATPM)
7.2.3. Kapasitas
Produksi
7.3. Industri
Listrik
7.3.1. Pengelolaan
sistem tenaga listrik di Indonesia
7.3.2. Kondisi
Sistem Pembangkitan
7.3.3. Perkembangan
pembangkit
7.3.4. Realisasi
pertumbuhan sektor tenaga listrik
7.3.5. Penjualan
Tenaga Listrik meningkat 6,96% per tahun
BAB VIII EKSPORTIR, DISTRIBUTOR DAN SUPPLIER
8.1. Daftar
Perusahaan Distributor Kabel Listrik
8.2. Daftar
Perusahaan Distributor dan Supplier Kabel Elektronik
8.3. Daftar
Perusahaan Eksportir Kawat Indonesia
8.4. Daftar
Perusahaan Eksportir Tembaga Indonesia
8.5. Daftar Perusahaan Eksportir Kabel Indonesia
8.6. Daftar
Perusahaan Eksportir Aluminium Indonesia
BAB IX PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMDN DAN PMA
9.1. Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN)
9.2. Penanaman Modal Asing (PMA)
BAB X KINERJA
PERUSAHAAN KABEL YANG TELAH GO PUBLIC
10.1. PT KMI Wire and Cable, Tbk. (KBLI)
10.1.1. Kinerja Saham
10.1.2. Parameter Investasi
10.1.2.1. Didukung
oleh konsumsi kabel yang kuat di dalam negeri
10.1.2.2. Lonjakan
pada Marjin Keuntungan
10.1.2.3. Kapasitas
yang lebih besar untuk membukukan pertumbuhan lebih tinggi
10.1.2.4. Prospek
Bisnis
10.1.3. Growth-Value
Map
10.1.4. Informasi Bisnis
10.1.4.1. Profil
Usaha
10.1.4.2. Kondisi
Makro Indonesia: Tetap tumbuh di tengah ketidakpastian Ekonomi Global
10.1.4.3. Outlook Industri
kabel di 2013: Tetap Bullish, didukung oleh banyak proyek listrik di
dalam negeri
10.1.4.4. Mempunyai Produk yang
Beragam & Berkualitas Tinggi
10.1.4.5. Memperbesar kapasitas
untuk menangkap pertumbuhan lebih kuat dimasa mendatang
10.1.4.6. Kapasitas yang memadai
10.1.5. Keuangan
10.1.5.1. Terus membukukan pertumbuhan pendapatan
10.1.5.2. Efisiensi membuat
marjin keuntungan meningkat
10.1.5.3. Rasio hutang
terhadap ekuitas (DER) KBLI yang paling rendah dibandingkan perusahaan sejenis
10.1.5.4. Prospek Bisnis
KBLI
10.1.5.5. Analisis SWOT
10.2. PT Voksel Electric, Tbk.
BAB XI KINERJA INDUSTRI INDONESIA
5 TAHUN TERAKHIR
11.1. Perkembangan Indikator
Kinerja Industri Besar dan Sedang Indonesia
11.1.1. Perkembangan
Jumlah Unit Usaha Industri Besar dan Sedang Indonesia
11.1.2. Perkembangan
Nilai Produksi Industri Besar dan Sedang Indonesia
11.1.3. Perkembangan Utilisasi
Industri Besar dan Sedang Indonesia
11.1.4. Perkembangan Nilai Input
Industri Besar dan Sedang Indonesia
11.1.5. Perkembangan Nilai Output
Industri Besar dan Sedang Indonesia
11.1.6. Perkembangan Nilai Tambah
Industri Besar dan Sedang Indonesia
11.2. Perkembangan
Nilai Produksi Kabel Listrik dan Telepon
11.2.1. Industri: 31300 - Kabel
listrik & telepon
11.2.2. Industri: 28995 - Kawat logam dan barang-barang
dari kawat
11.3. Kontribusi Industri
Pengolahan Non Migas terhadap PDB
11.4. Laju Pertumbuhan Industri
Pengolahan Non Migas (Kumulatif)
11.5. Perkembangan
Ekspor Aluminium Indonesia
11.6. Perkembangan
Impor Aluminium Indonesia
11.7. Perkembangan
Ekspor Tembaga Indonesia
11.8. Perkembangan
Impor Tembaga Indonesia
11.9. 30 Negara Tujuan Ekspor
terbesar untuk Produk Hasil Industri Indonesia
11.10. Perkembangan Ekspor
Indonesia berdasarkan Sektor
11.11. Peran Ekspor Kelompok Hasil
Industri Terhadap Total Ekspor Hasil Industri
11.12. Pemantauan Ekspor 31
Kelompok Hasil Industri
11.13. Perkembangan Impor Indonesia
berdasarkan Sektor
11.14. Peran Impor Kelompok Hasil
Industri terhadap Total Impor Hasil Industri
11.15. 30 Negara Asal Impor
terbesar untuk Produk Hasil Industri
11.16. Pemantauan Impor 31 Kelompok
Hasil Industri
11.17. Kebijakan
Industri Nasional
BAB XII STANDAR NASIONAL INDONESIA
12.1. 29-07 Kabel dan Konduktor Listrik
12.2. Detail SNI
12.3. 33-02 Telekomunikasi
12.4. Sertifikasi Produk (SNI/SPM)
12.4.1. Kewajiban Pemegang Sertifikat SPM dan Pemasangan Tanda Pengenal
12.4.2. Tanggungjawab pemegang sertifikat
BAB XIII SISTEM KOMUNIKASI KABEL LAUT
13.1. Sistem komunikasi kabel laut
13.2. Kabel laut yang ada di Indonesia
BAB XIV MENJELANG
PEMILIHAN PRESIDEN R.I. 2014 PENGARUHNYA TERHADAP EKONOMI INDONESIA
14.1. Strategi
Aburizal Bakrie dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014
14.2. Hatta
Rajasa dalam Persiapan Pertarungan Politik Tahun 2014
14.3. Prabowo
Subiyanto dalam menghadapi Pemilu Presiden 2014
14.4. Pilihlah
yang tepat
14.5. Optimisme Prospek Ekonomi Indonesia dan menariknya
Pemilu 2014
14.6. Jusuf Kalla: Pemilu 2014 seperti sepak bola
BAB XV KESIMPULAN
PROSPEK INDUSTRI
KABEL 5 TAHUN KE DEPAN
COMPANY PROFILES
SAMPLE OF
COMPANY PROFILES
PT.
CITRA MAHASURYA INDUSTRIES
A d d r e s s : Head
Office
Kedoya
Elok Plaza Blok DD No. 75 -76
Jl.
Panjang Jakarta 11520
Phones : (021) 5823667
Fax. :
(021) 5812762
Factory
Jl. Raya Cikande Rangkas Km. 7,5
Desa
Majasari/Kareo Kec. Kopo
Kab.
Serang – BANTEN
Phones : (0254) 480540 (Hunting)
Fax. :
(0254) 480543
Site : http://www.citracable.com/
Date of Establishment : August
19th, 1992
Date of Operation-
Commencement : 1 9 9 3
Total Investment : a.
Equity Capital - Rp. 5,000,000,000
b.
Loan Capital - Rp.27,500,000,000
c.
Total Investment - Rp.32,500,000,000
Capitalization :
a. Authorized Capital - Rp.25,000,000,000
b.
Issued Capital - Rp. 5,000,000,000
c.
Paid Up Capital - Rp. 5,000,000,000
B a n k e r (s) : PT Bank CENTRAL ASIA Tbk.
Legal Status : PT (Limited Liability Company)
Category :
National Private and Domestic
Investment
(PMDN) Company
Condition of Company : G o o
d
P e
r m i t s : The Capital Investment Coordinating
Board
No.
408/I/PMDN/1992, Dated 23 Dec.1992
The
Department of Trade
No.
112/APIT/1993/PMDN, 28 May 1993
Line
of Business : Electric and Telecommunication Cables
Manufacturing
B r a n d s : Citra Cable
Production
of Capacity : a. Electric
Cables – 13,800 tons p.a.
b.
Telephone Cables – 600 tons p.a.
c.
Enamelled Wire – 1,200 tons p.a.
Total
Employees : 100-150 Persons
Number of R&D Staff : 10-20 Persons
Main
Shareholders / : a. PT JAWA ELECTRIC PRIMA
Parent
company b.
Mr.
Yusuf Kartawijaya
c.
Mr. Kohar Suwandi
d.
Mr. Yudianto Purnomo
e.
Mrs. Dra. Fransisca Winardi
f.
Mr. Filipus F.X. Sapto Wahyu Sahudro
g. Mr. Sunario Sutandar
h.
Mr. Irsan Koesno
Main
Markets : a. Domestic -
100%
b.
Export - 0%
Supervisory
Board : a. Chairman - Mr.
Kohar Suwandi
b.
Member (s) - Mrs. Dra. Francisca Winardi
-
Mr. Filipus F.X. Sapto Wahyu Sahudro
-
Mr. Yudianto Purnomo
Board
of Management : a. President
Director - Mr. Yusuf Kartawijaya
b.
Director (s) - Mr. Winardi
Wijaya
-
Mr. Sunario Sutandar
-
Mr. Irsan Koesno
Associated
Companies : PT JAWA ELECTRIC PRIMA
(Trading
& Investment Holding)
R E
M A R K S :
With the Government's program of developing the domestic
industry along with its other various vital projects, there will be a need for
various additional facilities in making a success of the program. This will
include facilities in electric and communication networks.
Base on that fact, a company name PT. Citra Mahasurya
Industries was established on 19 August 1992. It is located at Jalan Raya
Cikande Rangkas km 7.5, in Serang and manufactures electrical cable given the
brand 'CITRA CABLE'.
The founders
of PT. Citra Mahasurya Industries comprise businessmen and experts with wide
experience in the cable industry. This has been proved by the products of
invariably high quality.
================
FORMULIR PEMESANAN
ORDER FORM
Kirimkan
kepada kami buku : “STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN
PROSPEK INDUSTRI KABEL DI INDONESIA”, 2014
Send us the book :
"STUDY ON THE MARKET CONDITIONS AND PROSPECTS
OF CABLES INDUSTRY IN INDONESIA”, 2014
Silahkan
pilih versi buku anda
Please select the version of your book
Versi/version : √ (
) Indonesia atau/or ( )
English
Tanggal Pemesanan : …………………………………………………………
Booking
date
Nama Pemesan : …………………………………………………………
Name
of buyer
Jabatan : …………………………………………………………
Position
Nama Perusahaan :
…………………………………………………………
Name
of Company
Alamat Perusahaan : …………………………………………………………
Company
Address
Telepon/Fax : …………………………………………………………
Phone/Fax
Email :
…………………………………………………………
Hubungi kami / Contact Us :
DENI SILALAHI
(Marketing Department) “Commercial Global Data Research”
Address : Sukamanah RT.
04/06 Cisaat, Sukabumi, West Java – INDONESIA
Phone : +62 (0266) 9296038,
085793929829; Fax: +62 (0266) 241346;
E-mail: cg.dataresearch@gmail.com
Pembayaran melalui : √
Cash
Cheque Transfer
Payment via
Nama
Bank : BANK OCBC
NISP
Bank name Cabang
Sukabumi
Nomor
Rekening : 14081015480-1
Account number
Rekening
atas nama : ROHIYAH
Account in the name
Buku
pesanan Anda akan segera kami kirim setelah ada konfirmasi dari pihak pemesan.
Book your order will immediately tell
us when there is confirmation from the buyer
Terima
kasih atas kepercayaan anda bermitra dengan kami.
Thank you for the trust you
partner with us.
===============
ENGLISH VERSION
Outline of Book Contents
STUDY ON THE MARKET CONDITIONS
& PROSPECTS FOR CABLES INDUSTRY IN
INDONESIA, 2014
Our customers love. Peace.
COMMERCIAL DATA
GLOBAL RESEARCH ( CDR )
We
are an agency consultant, Survey, Research and Reporting in the field of global
research data, presenting a variety of actual business information industry
sector that includes manufacturing, mining, banking, insurance, feasibility
studies, and other research services.
We
present as your consultant partners, to provide the actual information you need
to determine the direction of policy in developing your company. One study book
products that we offer to you is "BOOK
STUDY ON THE MARKET CONDITIONS AND PROSPECTS FOR CABLE INDUSTRY IN INDONESIA,
2014.
This
study is discussed in depth in the development and marketing of cable industry
in Indonesia, both at the producer and consumer. Industrial cables are covered
in this study include: the number of enterprises, production capacity, actual
production, the development of export-import, and so forth. Supply and
consumption is also one of the aspects discussed in this study, so that the
components that influence such as the development of local production, export,
and import of raw materials was also discussed in a full cord.
Market
development, market prospects, and government policies are also discussed in
this study, as well as distribution and pricing systems. Industrial and market
prospects Cable is a chain that has been linked quite closely, so the
discussion will be associated with the development of production in recent
years, the business establishment and expansion of the factory, the industrial
development of the wearer, as well as the development of new projects that are
expected to affect the cable market.
We
offer these books to you for Rp.
7,000,000 (Seven million rupiahs) for the Indonesian version, and U.S. $ 850
for the English version, in order to help the business person on the Cable
Industry, helping investors, helping the banks or creditors, and other relevant
parties, by way of seeing map strength among the competitors/partners, whether
competitors from abroad and within the country, studying the development of
Export and Import Cables products in Indonesia, knowing the obstacles and
opportunities for companies whose condition fluctuates, find out the Main
Market of any cable company, know the market share outside country, knowing the
Board of Directors and Commissioners , as well as other information that you
need to know. (Company Profile attached
example).
How
big is your company's contribution in increasing the production capacity to
meet orders from buyers both locally and internationally, looking at every
available opportunity , and are expected to have this book, your company become
more productive, efficient, more advanced and compete fairly.
INTRODUCTION
Rampant
development in various sectors, particularly power projects and also getting
excited export market, capable of supporting the recovery of the cable industry
in Indonesia. In 2011 the average rose 20 % from a year earlier to 500 thousand
tons/year. In 2011, the production of such national cable for the power cord by
310 thousand metric tons, telecommunications cables amounting to 130 thousand
metric tons, cable special of 50 thousand metric tons, and enameled wire 10
thousand metric tons . While the fiber optic cable 80 thousand kilometers or
approximately 4 million kilometers a single core.
An
increase of 20 % also occurred in the year 2012 which recorded a figure of production
capacity of 600 thousand tons/ year. It is estimated that until the end of
2013, cable production capacity reaches 720 thousand tons/year. And the
predicted increase in production will continue in 2015 to reach 50 % of the
benchmark production capacity in 2011.
The addition of the national electric power needs
The urgency of the need to increase national
power, prompting the government to build a new power plant projects with coal
fuel. The Government has developed the first phase of development of 10,000 MW
steam power plants have been completed in 2010 and continued with the next
phase of 10,000 MW as well. The first phase of the project is already underway
and has pushed the demand for power cables to distribute electrical power to
the consumer.
In addition to the domestic cable market has
also been expanded to many export markets, especially to the Middle East
region. Oil-rich countries in the region is emerging with the development of
new towns after receiving a windfall due to skyrocketing oil prices since 2005.
Construction of the new city, in turn, requires a power supply including
transmission and distribution networks.
Stimulation of the cable market during 2011
and 2012 financial performance seen from the cable plant that has gone public.
Over the last three years of sales and profits increased rapidly cable plant.
For example, PT Sumi Indo Kabel, Tbk. in 2010 net sales reached Rp. 1,226
billion, later increased to Rp.1,411 billion in April 2012. Then PT Kabelindo
Murni, Tbk. posted net sales in 2011 reached Rp. 864 billion, and in 2012 was
Rp. 1,020 billion. Next PT KMI Wire and Cable Tbk which recorded net sales
reached Rp. 1,841 billion in 2011, and then increased rapidly in 2012 to Rp.
2,273 billion.
Furthermore,
PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk. (SUCACO) net sales in 2012
increased slightly to Rp 3,542 billion from Rp. 3,363 billion in 2011.
Furthermore, PT Voksel Electric, Tbk. posted net sales in 2011 amounted to Rp.
2,014 billion and rose sharply in 2012 to Rp. 2,484 billion. So million with PT
Jembo Cable Company, Tbk. posted net sales of Rp.1,267 billion in 2011, an
increase from the previous year which was only Rp. 830 billion.
Toward
the end of 2012, the cable market continued to show positive growth. The export
market also began to rise, because of the large infrastructure projects, both
new construction and delayed, coupled with the construction of new cities, the
construction of properties such as office buildings and apartments, as well as
other physical infrastructure.
Domestically,
the cable market also showed a positive development, although this time the
exchange rate weaken against the U.S. $, but not too much bother.
But
be aware, that the case of blackout that occurred in certain areas influenced
the economy, especially for small and medium entrepreneurs, because most of
them do not have electricity supply as Genset. So the government's program to
develop 10,000 MW need the full support of all the elements, involved either
directly or indirectly. The need for support from the banking or financial
institution to the power company and its supporting policies to facilitate the
distribution of funds. So the development of electricity in Indonesia will
smoothly on schedule, so that the problem of power outages would soon
disappear.
As
for other issues, such as the recently government has raised fuel prices, have
an impact on the price of raw materials such as copper wires that lead to the
sale of the factory wiring margin is shrinking. Many cable companies are
experiencing losses, because the copper raw material purchases denominated in
U.S. $, but must account for in Rupiah.
Although
many field problems and constraints encountered, but the cable industry still
has an interesting prospect, because the construction of power plants generally
continued, it has become a necessity that cannot be postponed.
Product
demand electrical and fiber optic cables in Indonesia this year will continue
racing, due to infrastructure development projects will continue to be
encouraged. According to the Indonesian Cable Manufacturers Association
(APKABEL) that projected to the end of the year, demand for fiber optic cable
will dominate the growth of above 20 %, while 15 % copper wires and aluminum
wires approximately 10 %.
APKABEL
states, triggers an increase in domestic demand for the projects of the State
Electricity Company (PLN) with an investment of U.S. $ 5 billion per year to
10,000 MW of electricity generation, transmission and distribution until 2020.
In addition, demand is also supported by the construction of the cable
properties such as office buildings and apartments that require a lot of
wiring. For optical fibers, projecting industry associations capable of
producing 100,000 miles- 120,000 miles this year, lower than the domestic
demand is expected to reach 150,000 miles this year.
Demand cable rose
20 percent in 2013
Meanwhile,
according to data gathered from APKABEL, that cable needs will continue to
increase along with the construction of the government and demand transmission
cable which is used by the private sector for the construction of houses,
buildings and industry.
Cable
Manufacturers Association (APKABEL) estimates, demand for cables in the next
year increased 20 percent, due to the construction of the government.
"The
need for cables continue to increase as the construction of the transmission
cables government and demand that the private sector used for the construction
of housing, building and industry. While electricity projects and an additional
module customers power connection by PT PLN is expected to reach 2.5 million
subscribers," according to Chairman of APKABEL, Noval Jamallulail.
In
addition to electrical cables, optical fiber demand in 2013 may increase,
because the projects are built by the government.
"For
cable demand in 2013 could increase 20 percent, while demand for fiber optic
(fiber optic) continues to grow, as it begins to be realized Palapa Ring
telecommunications project that will connect the 3,000 islands in Indonesia.
Palapa
Ring project is the construction of a national fiber optic network spanning 33
provinces and 440 cities across Indonesia.
Palapa Ring project is critical to realizing Indonesia Connected in
2014.
This
infrastructure includes the construction of submarine cables and wires along
the 35,280 kilometers on land along 21,807 kilometers. Total cable necessity
for the government project is 57 087 kilometers.
National
cable production capacity is calculated based on the consumption of copper and
aluminum as the main raw material wires.
Consumption
of copper and aluminum rose 20 percent compared to 2011, resulting in record
numbers aluminum demand in 2012 reached 180,000 tons and 400,000 tons of copper
over. And prediction for aluminum consumption by the end of 2013 will reach the
figure of 234,000 tons.
The
increase in consumption does not only happen on any aluminum, copper
consumption rose an average of 30 per cent to about 350,000 tonnes in 2011
compared to the previous year which only 245,000 tons. Whereas in 2012 the
consumption of copper continues to climb until reaching 400,000 tons, and is
predicted by the end of 2013 will record figure of 520,000 tons.
As
for 2014, estimated consumption of raw materials reach more than 30 %, ie for
consumption amounted to 304 200 tons of Aluminum, Copper and for their own
consumption estimated at 676 000 tonnes per year.
TABLE OF
CONTENTS
CHAPTER I INTRODUCTION
1.1. Background
1.2. APKABEL, where the
aspirations of the Cable Factory
State
1.3. Purpose and Scope
1.4. Source of Data and Information
CHAPTER II T H E
O R Y
2.1. Type of cable
2.2. Standardization Cables
2.2.1. SNI enhanced cable
2.3. The process of making cable
2.4. Problems in cable manufacturing
2.5. In terms of function Cables
2.6. The main parts of the wiring
and functions
2.7. About Fiber Optics
2.7.1. Basic understanding of optical fiber and its
usefulness in telecommunications
2.7.2. Types of Fiber Optic
2.7.3. How Fiber Optics Work
2.7.4. Advantages of Fiber Optics
CHAPTER III MATERIALS
3.1. Metallic mineral commodities in Indonesia
3.1.1. Indonesian Mineral Reserves
3.1.2. Metallic mineral mining company
3.1.3. The main players of metallic minerals
industry
3.1.4. Bad weather inhibitory metallic mineral
production
3.1.5. Gold production fluctuates
3.2. Copper
3.2.1. The development of the volume of copper
Indonesia
3.2.2. Copper prices in 2013
3.3. Aluminum
3.3.1. Product Description
3.3.1.1. Aluminum Foil
3.3.1.2. Production capacity and producers
3.3.1.3. Industrial Aluminum Sheet
3.3.1.4. Industry major players Aluminum sheet
3.3.1.5. The main players Aluminum Foil
3.3.2. Production increased
3.3.2.1. Aluminum sheet
3.3.2.2. Aluminum Foil
3.4. Aluminum prices in 2013 (in U.S. Dollars)
CHAPTER IV MARKET
CONDITIONS AND ITS DEVELOPMENT
4.1. Cable manufacturer and production capacity
4.2. Cable production approaching full capacity
4.3. Key Player Profile
4.4. The development of export cable
4.5. Imports cable
4.6. Cable consumption continues to rise
4.7. Electricity projects increases, demand also
increases Cables
4.8. Tranka Cables, Cable Industry Pioneers
began to rise again
4.9. Indonesia can compete on Cable and Wire
Industry Exhibition in South East Asia
4.10. High market demand, cable companies are
required expansion
4.11. Electrical industry ready to face AEC 2015
4.12. APKABEL: cable demand in 2013 rose 20%
4.13. Cables soaring domestic demand
4.14. Huawei operates a second submarine cable
factory
4.15. Palapa Ring, 2013 Cable Demand is projected
to grow 10 % - 20 %
4.16. Electrical Wires business more attractive
4.17. Indonesia does not have Cable Factory to
Ship
4.18. Two Issuer Cable Production Expansion
4.19. Exports declined cables, domestic demand is
still positive
4.20. Cable manufacturers anxious to Customs
Tariff Imported Raw Materials
4.21. Foreign break the dominance of the industry
subsea Fibre Optic Cables
4.22. Cable tight market competition, projected
Revenue Growth Sucaco Conservative
4.23. Funding Sumatra - Java Cables approximately
Rp 8 trillion
4.24. Promising cabling business
4.25. Export KMI Wire cables greater
4.26. BPPT encourage the use of fiber-optic cable
4.27. Members APKABEL Production Company
4.28. Member Company Production Type APKABEL
4.29. Element codes Cables
4.30. Brand names Cables , Manufacturers and
status
4.31. The length of the transmission network (kms)
PLN
4.32. The length of the medium-voltage network and
low voltage (kms) PLN
4.33. PLN building infrastructure builders
electric generation projects in 2013 and Fast Track Project will be completed
in 2014
4.34. PLN issued Rp164 Billion for Construction of
Submarine Cable & PLTMG Sebakung
4.35. King of Cable in the Global Market
4.36. Come Indosat Project Australia - Singapore
Submarine Cable
4.37. Eight Mega Projects in Indonesia
4.38. Percentage of households having fixed
telephone cables according to the classification of the area
4.39. Jembo Cable , Fiber Optic and Exporting
Pioneers Highest to various State
CHAPTER V DEVELOPMENT OF EXPORT – IMPORT
5.1. Export
5.1.1. Aluminum
5.1.2. Copper
5.2. Import
5.2.1. Aluminum
5.2.2. Copper
5.3. Export Cables
5.3.1. Cable Exports by Commodity, 2009-2013 Year
5.3.2. Cable Exports by Country, 2013
5.3.3. Cable Exports 2009-2013
5.4. Import Cables
5.4.1. Cables Imports by Commodity, 2009-2013 Year
5.4.2. Cables Imports, 2009-2013
5.4.3. Cables Imports by Country, 2013
5.5. Imports Machinery for wire, thread rolling
machine, and draw-benches for bars, tubes, profiles, wire or the like,
2009-2013
5.6. Exports Machinery for Wire, Screw rolling
machines, and Draw-benches for bars, tubes, profiles, wire or the like,
2009-2013
5.7. Development of Export Cables are required
SNI, 2012-2013
5.8. Imports cables are required SNI, 2012-2013
CHAPTER VI ECONOMIC AND POPULATION INDONESIA
6.1. Economic hardship Indonesia 2013 was passed
6.2. Focus Attention
6.3. Inflation in August 2013
6.4. Economic Growth in Second Quarter 2013
CHAPTER VII THE CABLE INDUSTRY SECTOR USER
7.1. Telecommunications Sector
7.1.1. Types of telecommunication services
providers
7.1.2. Telecommunication Providers in Indonesia
7.1.3. Telecommunication Capacity
7.1.4. Customer development of Telecommunication
Networks
7.1.5. The development of the Cellular
Telecommunications Industry in Indonesia
7.1.5.1. Mobile telecommunications system
7.1.5.2. Business actors
7.1.6. Foreign domination
7.2. Automotive industry
7.2.1. Characteristics
of Automotive Industries in Indonesia
7.2.2. Sole
agent (ATPM)
7.2.3. Production
capacity
7.3. Electricity
industry
7.3.1. Management
of electric power systems in Indonesia
7.3.2. Conditions
Generation System
7.3.3. The
development of plant
7.3.4. Realization
of power sector growth
7.3.5. Electricity
sales increased by 6.96% per year
CHAPTER VIII
EXPORTERS, DISTRIBUTORS AND SUPPLIER
8.1. List
of Electrical Cable Distributors
8.2. List
of Distributors and Supplier of Electronic Wires
8.3. List
of Indonesian Exporter Wire
8.4. List
of Copper Indonesian Exporter
8.5. List
of Indonesian Exporters Cables
8.6. List
of Indonesian Aluminum Exporter
CHAPTER IX DEVELOPMENT
AND REALIZATION OF INVESTMENT FOREIGN DOMESTIC
9.1. Domestic
Investment (DCI)
9.2. Foreign
Direct Investment (FDI)
CHAPTER X PERFORMANCE CABLE COMPANY HAS GO PUBLIC
10.1. PT
KMI Wire and Cable, Tbk. (ISIC)
10.1.1. Stock
Performance
10.1.2. Investment
parameters
10.1.2.1. Supported
by a strong cable consumption in the country
10.1.2.2. The
surge in Profit Margins
10.1.2.3. Greater
capacity to record higher growth
10.1.2.4. Business
prospects
10.1.3. Growth-Value
Map
10.1.4. Business
information
10.1.4.1. Business
Profile
10.1.4.2. Conditions
Macro Indonesia: Still growing in uncertain Global Economy
10.1.4.3. Cable
Industry Outlook in 2013: Still Bullish, supported by many power projects in
the country
10.1.4.4. The
product has a Diverse & High Quality
10.1.4.5. Enlarge
the capacity to capture future growth stronger
10.1.4.6. Sufficient
capacity
10.1.5. Finance
10.1.5.1. Continue
to record revenue growth
10.1.5.2. Efficiency
makes a profit margin increased
10.1.5.3. Debt
to equity ratio (DER) ISIC most low compared to peers
10.1.5.4. Business
Prospects ISIC
10.1.5.5. SWOT
analysis
10.2. PT
Voksel Electric, Tbk.
CHAPTER XI... INDUSTRY PERFORMANCE INDONESIA, LAST 5 (FIVE) YEARS
11.1. Performance
Indicators of Large and Medium Indonesia
11.1.1. Business
Unit Growth of Large and Medium Indonesia
11.1.2. The
Development of Large and Medium Industrial Production Indonesian
11.1.3. Developments
of Large and Medium Utilization Indonesia
11.1.4. The
Development of Large and Medium Input Indonesia
11.1.5. The
development of Output Value of Large and Medium Indonesia
11.1.6. The
development of Added Value of Large and Medium Indonesia
11.2. The
Development of Production of Electricity and Telephone Cables
11.2.1. Industry
: 31300 - Power cable & phone
11.2.2. Industry
: 28 995 - metal wire and wire goods
11.3. Non-Oil
Processing Industry Contribution to GDP
11.4. Growth
Rate of Non-Oil Processing Industry (Cumulative)
11.5. Aluminum
Exports Indonesia
11.6. Aluminum
Imports Indonesia
11.7. Copper
Exports Indonesia
11.8. Copper
Imports Indonesia
11.9. 30
Country 's largest export destination for Indonesian Industrial Products
Results
11.10. Indonesian
Exports by Sector
11.11. The
Role of Industrial Products Group Export to Total Export of Industrial Products
11.12. Export
Monitoring Group 31 Industrial Results
11.13. Of
Indonesian Imports by Sector
11.14. The
Role of Industrial Products Import Group to Total Imports of Industrial
Products
11.15. 30
greatest Origin for Imported Products Industry Results
11.16. 31
Monitoring Imports of Industrial Products Group
11.17. The National Industrial Policy
CHAPTER XII INDONESIAN NATIONAL STANDARD
12.1. 29-07
Electrical Cables and Conductors
12.2. SNI
detail
12.3. 33-02
Telecommunications
12.4. Product
Certification (ISO/SPM)
12.4.1. Obligation
Certificate Holder Identification SPM and Installation
12.4.2. Responsibilities
of the certificate holder
CHAPTER XIII MARINE
CABLE COMMUNICATIONS SYSTEM
13.1. Submarine
cable communication system
13.2. Submarine
cables in Indonesia
CHAPTER XIV THE EVE OF PRESIDENTIAL ELECTIONS R.I. 2014
ECONOMIC EFFECT ON INDONESIA
14.1. Bakrie
strategy in the face of Presidential Election 2014
14.2. Hatta
Rajasa in Preparation Fighting Politics 2014
14.3. Prabowo
Subiyanto in the face of Presidential Election 2014
14.4. Choose
the right
14.5. Optimism
Indonesian Economic Prospects and pulled her 2014 election
14.6. Jusuf
Kalla: 2014 election like football
CHAPTER XV CONCLUSION
OUTLOOK FOR THE NEXT 5 YEARS
COMPANY
PROFILES
SAMPLE OF
COMPANY PROFILES
PT.
CITRA MAHASURYA INDUSTRIES
A d d r e s s : Head
Office
Kedoya
Elok Plaza Blok DD No. 75 -76
Jl.
Panjang Jakarta 11520
Phones : (021) 5823667
Fax. :
(021) 5812762
Factory
Jl. Raya Cikande Rangkas Km. 7,5
Desa
Majasari/Kareo Kec. Kopo
Kab.
Serang – BANTEN
Phones : (0254) 480540 (Hunting)
Fax. :
(0254) 480543
Site : http://www.citracable.com/
Date of Establishment : August
19th, 1992
Date of Operation-
Commencement : 1 9 9 3
Total Investment : a.
Equity Capital - Rp. 5,000,000,000
b.
Loan Capital - Rp.27,500,000,000
c.
Total Investment - Rp.32,500,000,000
Capitalization :
a. Authorized Capital - Rp.25,000,000,000
b.
Issued Capital - Rp. 5,000,000,000
c.
Paid Up Capital - Rp. 5,000,000,000
B a n k e r (s) : PT Bank CENTRAL ASIA Tbk.
Legal Status : PT (Limited Liability Company)
Category :
National Private and Domestic
Investment
(PMDN) Company
Condition of Company : G o o
d
P e
r m i t s : The Capital Investment Coordinating
Board
No.
408/I/PMDN/1992, Dated 23 Dec.1992
The
Department of Trade
No.
112/APIT/1993/PMDN, 28 May 1993
Line
of Business : Electric and Telecommunication Cables
Manufacturing
B r a n d s : Citra Cable
Production
of Capacity : a. Electric
Cables – 13,800 tons p.a.
b.
Telephone Cables – 600 tons p.a.
c.
Enamelled Wire – 1,200 tons p.a.
Total
Employees : 100-150 Persons
Number of R&D Staff : 10-20 Persons
Main
Shareholders / : a. PT JAWA ELECTRIC PRIMA
Parent
company b.
Mr.
Yusuf Kartawijaya
c.
Mr. Kohar Suwandi
d.
Mr. Yudianto Purnomo
e.
Mrs. Dra. Fransisca Winardi
f.
Mr. Filipus F.X. Sapto Wahyu Sahudro
g.
Mr. Sunario Sutandar
h.
Mr. Irsan Koesno
Main
Markets : a. Domestic -
100%
b.
Export - 0%
Supervisory
Board : a. Chairman - Mr.
Kohar Suwandi
b.
Member (s) - Mrs. Dra. Francisca Winardi
-
Mr. Filipus F.X. Sapto Wahyu Sahudro
-
Mr. Yudianto Purnomo
Board
of Management : a. President
Director - Mr. Yusuf Kartawijaya
b.
Director (s) - Mr. Winardi
Wijaya
-
Mr. Sunario Sutandar
-
Mr. Irsan Koesno
Associated
Companies : PT JAWA ELECTRIC PRIMA
(Trading
& Investment Holding)
R E M
A R K S :
With the Government's program of developing the domestic
industry along with its other various vital projects, there will be a need for
various additional facilities in making a success of the program. This will
include facilities in electric and communication networks.
Base on that fact, a company name PT. Citra Mahasurya
Industries was established on 19 August 1992. It is located at Jalan Raya
Cikande Rangkas km 7.5, in Serang and manufactures electrical cable given the
brand 'CITRA CABLE'.
The founders
of PT. Citra Mahasurya Industries comprise businessmen and experts with wide
experience in the cable industry. This has been proved by the products of
invariably high quality.
Hormat kami/sincerely
Pemesan/Buyer,
.(.................................................. )
=========================================================
FORMULIR PEMESANAN
ORDER FORM
Kirimkan
kepada kami buku : “STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN
PROSPEK INDUSTRI KABEL DI INDONESIA”, 2014
Send us the book :
"STUDY ON THE MARKET CONDITIONS AND PROSPECTS
OF CABLES INDUSTRY IN INDONESIA”, 2014
Silahkan
pilih versi buku anda
Please select the version of your book
Versi/version : √ (
) Indonesia atau/or ( )
English
Tanggal Pemesanan : …………………………………………………………
Booking
date
Nama Pemesan : …………………………………………………………
Name
of buyer
Jabatan : …………………………………………………………
Position
Nama Perusahaan :
…………………………………………………………
Name
of Company
Alamat Perusahaan : …………………………………………………………
Company
Address
Telepon/Fax : …………………………………………………………
Phone/Fax
Email :
…………………………………………………………
Hubungi kami / Contact Us :
DENI SILALAHI
(Marketing Department) “Commercial Global Data Research”
Address : Sukamanah RT.
04/06 Cisaat, Sukabumi, West Java – INDONESIA
Phone : +62 (0266) 9296038,
085793929829; Fax: +62 (0266) 241346;
E-mail: cg.dataresearch@gmail.com
Pembayaran melalui : √
Cash
Cheque Transfer
Payment via
Nama
Bank : BANK OCBC
NISP
Bank name Cabang
Sukabumi
Nomor
Rekening : 14081015480-1
Account number
Rekening
atas nama : ROHIYAH
Account in the name
Buku
pesanan Anda akan segera kami kirim setelah ada konfirmasi dari pihak pemesan.
Book your order will immediately tell
us when there is confirmation from the buyer
Terima
kasih atas kepercayaan anda bermitra dengan kami.
Thank you for the trust you partner
with us.
Hormat kami/sincerely
Pemesan/Buyer,
.(.................................................. )