STUDI ANALISA KONDISI PASAR
DAN PROSPEK INDUSTRI CAT DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Bangunan akan tampak lebih bersih, nyaman, dan indah bila dicat. Biasanya pemilik bangunan akan memilih warna yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera mereka. Tapi tahukah Anda, ternyata cat mulai digunakan pada zaman manusia gua untuk menggambar suatu obyek atau keadaan?
Pada zaman manusia gua, bahan-bahan berwarna sudah ada di sekeliling dinding batu. Mereka menggambar suatu obyek atau keadaan di sekitarnya. Mereka mencampur arang, kapur, warna tanah, air, dan warna-warna yang dihasilkan alam untuk mewarnai dinding gua. Hasil campuran tersebut seperti semen. Kemudian mereka menggambar apa yang mereka inginkan di dinding gua, meski hasilnya tidak tahan lama.
Kemudian, penggunaan cat mulai mulai digunakan oleh orang Mesir dan orang timur. Para seniman mendekorasi sisi piramid, patung, ornamen dengan warna natural. Bahan pasir, soda, dan tembaga dibakar untuk menghasilkan warna biru. Sedangkan tulang dan sisa pembakaran sampah digunakan untuk menghasilkan warna hitam.
Pada masa raja mesir, Fir'aun, warna sepuhan emas tampak lebih dominan karena warna emas dianggap dapat melambangkan kekayaan. Cat juga berkembang di China, Jepang, dan Amerika. Mereka menggunakan minyak rami untuk mengembangkan pigmen dan untuk merekatkan bahan. Cat pun sudah digunakan untuk memperindah permukaan tembok suatu bangunan.
Penggunaan cat pun semakin berkembang. Pada abad ke 15 ditemukan cat minyak kental oleh Leo Battista Alberta. Kemudian pada abad ke 19, industri cat makin pesat pertumbuhannya. Perkembangan industri cat maju pesat ketika industri cat menjadi bagian dari industri kimia yang menghasilkan cat siap pakai. Kini, apa yang diawali oleh manusia gua, telah berkembang menjadi industri yang sangat besar di mana-mana. Bahkan, tanpa cat, rumah serasa kurang lengkap.
1.1. Sejarah Cat
Menengok pada sejarah kemasyarakatan zaman dahulu kala.Manusia gua menggunakan bahan-bahan berwarna yang ditemukan di alam untuk menggambar keadaan saat itu di seputar dinding batu. Saat itu tujuan cat sebagai alat untuk menggambarkan dan mendifinisikan obyek dan keadaan.
Campuran pada saat itu terdiri dari arang,kapur dan warna tanah dan warna-warna yang dihasilkan alam.Mereka mencampurnkannya dengan air, perekat dari pohon dan hewan dan adukan dari batu yang dapat dilunakan sebagai semen, untuk merekatkan warna.Tentu saja hal tersebut tidak terlalu rumit,tetapi dapat tahan lama,sehingga kita masih dapat mengamati coretan yang pernah dibuat sejak 600 tahu lalu.
Penggunaan pertama dari pengecatan sebelumnya seperti yang kita tahu,yang dikatakan untuk menghias dan memperindah, adalah oleh orang mesir dan orang timur tengah.Seniman mendekorasi sisi dalam dari pyramid,ornamen dan patung-patung.Pada umumnya pigment yang dipakai adalah natural,sepeerti garam tembbaga,oker dan vermilion(merah terang),untuk menghasilkan biru, orang Mesir membakar pasir,soda dan tembaga.Warna hitam dibuat dari tulang dan sisa pembakaran sampah.
Raja mesir fir’aun juga menyukai suka sekali dengan sepuhan emas,yang pada masa itu lebih banya digunakan dan melambangkan kekayaan.
Lalu orang China, Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan bahan perekat, Minyak rami mentah diantaranya.Selanjutnya muncul natural pigment,minyak sayuran,resin dari pohon dsb. Masa itu orang yang pandai mengecat mendapat julukan seniman>Mereka menyiapkan cat sendiri dari pigmen-pigmen dan bahan perekat.Satu hal yang wajar masa itu bila artis cat mengecat dengan tangan dan memperindah seluruh permukaan tembok dalam rumah.
Cat minyak muncul pada abad 15,pada awalnya Leo Battista Alberta menggunakan cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan turpentine.Dan tidak terlalu lama digunakan juga diseluruh Eropa.Mereka telah menemukan tipe cat yang revolusioner. Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul kemewahan.Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah mereka. Dan para artis cat terlebut menjadi titik awal evolusi cat dimana dari pengalaman mereka ragam warna dikembangkan.
Warna pertama yang digiling muncul di Eropa selama abad ke 17. Pada abad 19, industri cat dan pernis bukan lagi bersifat seni.Industri cat sudah menjadi bagian dari industri kimia.Dengan kemajuan tersebut pabrik cat sudah dapat membuat cat yang siap pakai.
Pada abad 20 kita sudah dapat menyaksikan perkembangan yang luar biasa.Pengetahuan kimia telah menunjukan pada kita bahan-bahan lain dan proses lain seperti pemasakan minyak dengan resin alam,penemuat resin sintetis/resin buatan yang mana acrylic termasuk didalamnya.
Saat ini,dipasar yang berorientasi pada pelanggan dan lingkungan, BETONEL secara terus menerus meneliti dan mencari untuk pengembangan.Dalam melindingi lingkungan, BETONEL telah memodifikasi formula tanpa menggunakan Timbal (Lead) dan Mekuri (air raksa) dan telah memperbaiki cat syntetis.Kita sekarang sudah dapat menawarkan cat latex (waterbase) yang memenuhi kriteria lingkungan.
Masa depan menjanjikan kepada kita penemuan lain yang berhubungan dengan cat.Penelitian dan kerja yang berkelanjutan dengan tujuan mengembangkan produk yang ada dan mencari produk baru dengan tingkat polusi rendah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
DAN PROSPEK INDUSTRI CAT DI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
Bangunan akan tampak lebih bersih, nyaman, dan indah bila dicat. Biasanya pemilik bangunan akan memilih warna yang disesuaikan dengan kebutuhan dan selera mereka. Tapi tahukah Anda, ternyata cat mulai digunakan pada zaman manusia gua untuk menggambar suatu obyek atau keadaan?
Pada zaman manusia gua, bahan-bahan berwarna sudah ada di sekeliling dinding batu. Mereka menggambar suatu obyek atau keadaan di sekitarnya. Mereka mencampur arang, kapur, warna tanah, air, dan warna-warna yang dihasilkan alam untuk mewarnai dinding gua. Hasil campuran tersebut seperti semen. Kemudian mereka menggambar apa yang mereka inginkan di dinding gua, meski hasilnya tidak tahan lama.
Kemudian, penggunaan cat mulai mulai digunakan oleh orang Mesir dan orang timur. Para seniman mendekorasi sisi piramid, patung, ornamen dengan warna natural. Bahan pasir, soda, dan tembaga dibakar untuk menghasilkan warna biru. Sedangkan tulang dan sisa pembakaran sampah digunakan untuk menghasilkan warna hitam.
Pada masa raja mesir, Fir'aun, warna sepuhan emas tampak lebih dominan karena warna emas dianggap dapat melambangkan kekayaan. Cat juga berkembang di China, Jepang, dan Amerika. Mereka menggunakan minyak rami untuk mengembangkan pigmen dan untuk merekatkan bahan. Cat pun sudah digunakan untuk memperindah permukaan tembok suatu bangunan.
Penggunaan cat pun semakin berkembang. Pada abad ke 15 ditemukan cat minyak kental oleh Leo Battista Alberta. Kemudian pada abad ke 19, industri cat makin pesat pertumbuhannya. Perkembangan industri cat maju pesat ketika industri cat menjadi bagian dari industri kimia yang menghasilkan cat siap pakai. Kini, apa yang diawali oleh manusia gua, telah berkembang menjadi industri yang sangat besar di mana-mana. Bahkan, tanpa cat, rumah serasa kurang lengkap.
1.1. Sejarah Cat
Menengok pada sejarah kemasyarakatan zaman dahulu kala.Manusia gua menggunakan bahan-bahan berwarna yang ditemukan di alam untuk menggambar keadaan saat itu di seputar dinding batu. Saat itu tujuan cat sebagai alat untuk menggambarkan dan mendifinisikan obyek dan keadaan.
Campuran pada saat itu terdiri dari arang,kapur dan warna tanah dan warna-warna yang dihasilkan alam.Mereka mencampurnkannya dengan air, perekat dari pohon dan hewan dan adukan dari batu yang dapat dilunakan sebagai semen, untuk merekatkan warna.Tentu saja hal tersebut tidak terlalu rumit,tetapi dapat tahan lama,sehingga kita masih dapat mengamati coretan yang pernah dibuat sejak 600 tahu lalu.
Penggunaan pertama dari pengecatan sebelumnya seperti yang kita tahu,yang dikatakan untuk menghias dan memperindah, adalah oleh orang mesir dan orang timur tengah.Seniman mendekorasi sisi dalam dari pyramid,ornamen dan patung-patung.Pada umumnya pigment yang dipakai adalah natural,sepeerti garam tembbaga,oker dan vermilion(merah terang),untuk menghasilkan biru, orang Mesir membakar pasir,soda dan tembaga.Warna hitam dibuat dari tulang dan sisa pembakaran sampah.
Raja mesir fir’aun juga menyukai suka sekali dengan sepuhan emas,yang pada masa itu lebih banya digunakan dan melambangkan kekayaan.
Lalu orang China, Jepang dan Amerika mengembangkan pigmen dan bahan perekat, Minyak rami mentah diantaranya.Selanjutnya muncul natural pigment,minyak sayuran,resin dari pohon dsb. Masa itu orang yang pandai mengecat mendapat julukan seniman>Mereka menyiapkan cat sendiri dari pigmen-pigmen dan bahan perekat.Satu hal yang wajar masa itu bila artis cat mengecat dengan tangan dan memperindah seluruh permukaan tembok dalam rumah.
Cat minyak muncul pada abad 15,pada awalnya Leo Battista Alberta menggunakan cat minyak yang kental dan dapat diencerkan dengan turpentine.Dan tidak terlalu lama digunakan juga diseluruh Eropa.Mereka telah menemukan tipe cat yang revolusioner. Pada saat itu di jajahan Amerika Serikat cat menjadi simbul kemewahan.Hanya warga kaya yang berhak mencat rumah mereka. Dan para artis cat terlebut menjadi titik awal evolusi cat dimana dari pengalaman mereka ragam warna dikembangkan.
Warna pertama yang digiling muncul di Eropa selama abad ke 17. Pada abad 19, industri cat dan pernis bukan lagi bersifat seni.Industri cat sudah menjadi bagian dari industri kimia.Dengan kemajuan tersebut pabrik cat sudah dapat membuat cat yang siap pakai.
Pada abad 20 kita sudah dapat menyaksikan perkembangan yang luar biasa.Pengetahuan kimia telah menunjukan pada kita bahan-bahan lain dan proses lain seperti pemasakan minyak dengan resin alam,penemuat resin sintetis/resin buatan yang mana acrylic termasuk didalamnya.
Saat ini,dipasar yang berorientasi pada pelanggan dan lingkungan, BETONEL secara terus menerus meneliti dan mencari untuk pengembangan.Dalam melindingi lingkungan, BETONEL telah memodifikasi formula tanpa menggunakan Timbal (Lead) dan Mekuri (air raksa) dan telah memperbaiki cat syntetis.Kita sekarang sudah dapat menawarkan cat latex (waterbase) yang memenuhi kriteria lingkungan.
Masa depan menjanjikan kepada kita penemuan lain yang berhubungan dengan cat.Penelitian dan kerja yang berkelanjutan dengan tujuan mengembangkan produk yang ada dan mencari produk baru dengan tingkat polusi rendah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
0 comments:
Post a Comment