Blogger templates

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, February 18, 2018

BOOK OFFERS (STUDY ON THE MARKET CONDITION & PROSPECT OF CERAMIC TILES INDUSTRY IN INDONESIA, 2018)


Garis Besar Isi Buku
STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN PROSPEK INDUSTRI UBIN KERAMIK DI INDONESIA, 2018
Outline of Book Contents
STUDY ON THE MARKET CONDITION AND PROSPECT OF CERAMIC TILES INDUSTRY IN INDONESIA, 2018

Available :
INDONESIA OR ENGLISH VERSION

------------------------------------------------------------
Click here pdf file brochures
https://drive.google.com/file/d/1ap-bmH9BAVaxuug0YKljgIAw6WYWKtvU/view?usp=sharing
------------------------------------

INDONESIA VERSIONS

Pelanggan yang kami cintai.  Salam sejahtera.
Semoga kita semua ada dalam lindungan Tuhan !
COMMERCIAL GLOBAL DATA RESEARCH (CDR)
Kami adalah sebuah lembaga Konsultan, Survey, Riset dan Pelaporan di bidang data riset secara global, menyajikan berbagai informasi bisnis aktual yang meliputi sektor Industri manufaktur, pertambangan, perbankan, asuransi, studi kelayakan, dan jasa riset lainnya.
Kami hadir sebagai mitra konsultan Anda, untuk memberikan informasi aktual yang Anda perlukan guna menentukan arah kebijakan dalam mengembangkan perusahaan Anda.  Salah satu produk buku studi yang kami tawarkan kepada Anda adalah “BUKU STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN PROSPEK INDUSTRI UBIN KERAMIK DI INDONESIA, 2018.
Kami tawarkan Buku tersebut kepada Anda seharga Rp.6.000.000 (Enam juta rupiah), belum termasuk biaya pengiriman, membantu para pelaku bisnis pada Industri keramik ubin, membantu para pengambil keputusan, membantu para Investor, membantu pihak Perbankan atau Kreditor, dan pihak lainnya yang terkait, dengan cara melihat peta kekuatan diantara para pesaing/partner Anda, baik pesaing dari luar negeri maupun dalam negeri, mempelajari perkembangan ekspor dan impor produk keramik ubin di Indonesia, mengetahui hambatan dan peluang, mengetahui main market dari setiap perusahaan keramik ubin, mengetahui pangsa pasar luar negeri, mengetahui susunan Direktur dan Komisaris, serta informasi lainnya yang perlu Anda ketahui. (terlampir contoh Profil Perusahaan).
Seberapa besar kontribusi perusahaan Anda dalam meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi pesanan dari para buyer baik lokal maupun internasional, mencermati setiap peluang yang ada, dan diharapkan dengan memiliki buku ini, perusahaan Anda menjadi lebih produktif, efisien, lebih maju dan bersaing secara sehat.

KATA PENGANTAR
Kapasitas produksi terpasang ubin keramik nasional tahun 2016 lalu sebesar 580 juta meter persegi dengan realisasi mencapai 350 juta meter persegi.  “Utilisasinya sekarang 65 persen, jadi harus ditingkatkan lagi. Kalau sudah mampu memproduksi 100 persen, baru Indonesia bisa menjadi produsen keramik nomor empat di dunia”.
Dengan jumlah kapasitas produksi saat ini, sekitar 87 persen untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, dan sisanya diekspor ke negara-negara di kawasan Asia, Eropa dan Amerika. Sementara itu, produksi untuk jenis tableware mencapai 290 juta keping, sanitari sekitar 5,4 juta keping, dan genteng (rooftile) sebanyak 120 juta keping.
Prospek industri keramik nasional juga dapat dilihat dari pemakaian konsumsi keramik di Indonesia yang masih lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya.
Diharapkan produsen keramik nasional bisa melakukan diversifikasi produk dengan berbagai desain serta menggunakan motif khas Indonesia untuk meningkatkan permintaan dari konsumen.
Diprediksi, industri keramik nasional masih cukup prospektif dalam jangka panjang seiring dengan pertumbuhan pasar domestik yang terus meningkat.  Peluang pengembangan sektor ini didukung pula adanya program pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur serta pembangunan properti dan perumahan, yang diharapkan akan menggenjot konsumsi keramik nasional.  Apalagi industri keramik menjadi salah satu sektor unggulan, karena ditopang oleh ketersediaan bahan baku berupa sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah industri keramik perlu melakukan pembaruan sarana dan prasarana penunjang produksi, misalnya, memodernisasi pabrik dengan teknologi digital printing serta menggunakan peralatan yang mampu memproduksi keramik dengan ukuran besar sesuai tren pasar luar negeri dan domestik.
Diyakini industri keramik Indonesia mampu berkompetisi di era perdagangan bebas dan berekspansi ke mancanegara. “Langkah strategis yang harus dijalankan antara lain penguatan struktur industri, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), inovasi teknologi melalui research and development, serta pembangunan infrastruktur".
Oleh karena itu, kinerja industri keramik dalam negeri melalui pemberian berbagai insentif serta mengusulkan sebagai sektor yang harus mendapatkan harga gas kompetitif.
“Industri ini membutuhan gas sebagai sumber energi yang tidak tergantikan dan tidak boleh terhenti selama 15 tahun dengan proporsi mencapai 20-26 persen dari struktur biaya produksi”.  Apalagi industri keramik merupakan salah satu kelompok manufaktur yang menjadi penggerak pertumbuhan industri nasional selama 25 tahun terakhir.
Sektor yang diandalkan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan industri tahun ini yang ditargetkan bisa melampaui 5 persen, sehingga menambah sumbangan pada perekonomian nasional.
Potensi industri keramik nasional juga ditopang dengan SDM yang kompeten, dimana jumlah serapan tenaga kerja di sektor padat karya ini sebanyak 100 ribu orang. Untuk memenuhi kebutuhan SDM yang sesuai permintaan dunia kerja, pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian diharapkan bisa mengembangkan program pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.
“Diharapkan industri bisa bekerjasama dengan SMK untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan terdidik, sehingga dapat langsung bekerja di industri”. Langkah ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK untuk Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia.  “Pemerintah akan memfasilitasi kerjasama dengan Italia untuk vocational training di bidang pelatihan dan pengembangan desain keramik”.

Tantangan industri keramik nasional
Berdasarkan catatan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI), ada 6 pabrik keramik berhenti berproduksi. Penyebabnya adalah kalah bersaing dengan harga keramik dan granit impor dari Tiongkok. Faktor lainnya adalah harga gas industri yang tak kunjung turun.
Industri keramik nasional saat ini semakin tertekan dengan maraknya produk keramik impor. Impor keramik di Indonesia saat ini di atas 27 persen per tahun, dan impor keramik di Indonesia didominasi dari Tiongkok.
Menurut Ketua Dewan Penasihat ASAKI, Hendrata Atmoko, bahwa berhentinya 6 pabrik keramik tersebut tentu berdampak buruk bagi ekonomi dalam negeri. Saat ini banyak terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja), sehingga penyerapan tenaga kerja berkurang. Selain ada 6 pabrik yang berhenti beroperasi, setengah dari industri keramik lokal mengurangi produksi mereka.
ASAKI tengah meminta pemerintah membatasi pelabuhan untuk impor keramik dengan hanya dua pelabuhan, yakni di Dumai (Kepulauan Riau) dan Bitung (Sulawesi Utara). Dua pelabuhan tersebut sengaja dipilih lantaran berada diluar Jawa, sedangkan mayoritas pabrik dan pasar keramik berada di Jawa.
ASAKI meminta kepada pemerintah menurunkan harga gas untuk industri keramik yang sudah dijanjikan sejak Oktober 2015.  "Saat ini industri keramik masih harus membayar harga gas senilai US$ 9,1 per mmbtu. Padahal, pemerintah telah menjanjikan per 1 Januari 2017 harga gas turun menjadi USD 6 per mmbtu".
Tahun 2018 menjadi peringatan bagi industri keramik Indonesia, pasalnya biaya masuk impor keramik China yang dikenakan 20 persen saat ini, di tahun 2018 biaya masuk impor dari China akan menjadi 0 persen.  Pada kondisi biaya masuk 20 persen saja, industri keramik nasional sudah sangat terganggu, apalagi kalau menjadi 0 persen.

Kapasitas produksi terpasang ubin keramik

Uraian
Tahun
2015
2016
2017
Kapasitas produksi (ton)
8.000.000,0
7.000.000,0
8.750.000,0
Impor (ton)
871.749,6
1.076.549,0
1.345.686,2
Supply (ton)
8.871.749,6
8.076.549,0
10.095.686,2
Demand (ton)
8.580.887,4
7.806.002,8
9.757.503,5
Ekspor (ton)
290.862,2
270.546,2
338.182,7

Jenis Keramik
2014
(‘000)
2015
(‘000)
2016
(‘000)
2017
(‘000)
Ubin (m2)
440.000
400.000
350.000
437.500
Tableware (pcs)
290.000
290.000
290.000
362.500
Sanitari (pcs)
5.400
5.400
5.400
6.750
Genteng (pcs)
120.000
120.000
120.000
150.000
  Sumber: ASAKI (diolah)


DAFTAR ISI

BAB I   PENDAHULUAN 
1.1.    Latar belakang
1.2.    Tujuan dan ruang lingkup
1.3.    Sumber data dan informasi

BAB II  PERKEMBANGAN EKONOMI DAN PENDUDUK INDONESIA
2.1.    PDB menurut lapangan usaha
2.2.    PDB menurut pengeluaran
2.3.    Produk domestik regional bruto (PDRB)

BAB III KAJIAN TEORI
3.1.    Pengertian dan sejarah keramik
3.2.    Sifat fisik keramik
3.3.    Bahan baku keramik
3.4.    Pembuatan keramik
3.5.    Klasifikasi keramik
3.6.    Penggunaan bahan keramik
3.7.    Peluang industri keramik
3.8.    Proses pembuatan keramik bangunan
3.8.1. Jenis-jenis tungku pembakaran
3.8.2. Macam bahan bangunan keramik berat
3.9.    Mesin dan peralatan keramik tradisional
3.10.  Proses industri kimia (keramik)
3.10.1. Sifat keramik
3.10.2. Bahan baku dasar
3.10.3. Konversi kimia
3.11.  Proses pembuatan keramik tradisional
3.12.  Proses pembuatan keramik industri

BAB IV PENGELOMPOKAN INDUSTRI KERAMIK DAN BAHAN BAKU
4.1.    Pengelompokan industri keramik
4.1.1.   Kelompok industri hulu
4.1.2.   Kelompok industri antara
4.1.3.   Kelompok industri hilir
4.2.    Kecenderungan global industri keramik
4.2.1.   Kecenderungan yang telah terjadi
4.2.2.   Kecenderungan yang akan terjadi
4.2.3.   Analisis terhadap kecenderungan yang telah dan akan terjadi dalam perkembangan industri keramik
4.3.    Permasalahan yang dihadapi industri keramik

BAB V  KONDISI PASAR DAN PROSPEK
5.1.    Kendala produksi keramik nasional
5.2.    Prestasi industri keramik Indonesia
5.3.    Industri keramik Indonesia peringkat 6 dunia
5.4.    Industri keramik nasional prospektif jangka panjang
5.5.    KERAMIKA 2017: mendunia dengan brand sendiri
5.6.    Peluang dan tantangan industri keramik nasional
5.7.    Inovasi tiada henti keramik Centro
5.8.    Milan Ceramics sukses di pasar menengah atas industri keramik nasional
5.9.    Pelaku industri keramik nasional optimis penjualan naik double digit
5.10.  Industri keramik nasional mulai bangkit
5.11.  Tentang Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI)
5.12.  Melihat produksi dan konsumsi ubin keramik Indonesia tahun sebelumnya
5.13. Negara produsen terbesar ubin keramik di dunia
5.14. Negara-negara pengkonsumsi ubin keramik terbesar di dunia
5.15.  Negara eksportir terbesar ubin keramik di dunia
5.16.  Negara pengimpor terbesar ubin keramik di dunia
5.17.  Ekspor keramik 2014 lalu tercatat naik 6 %
5.18.  Industri keramik di Indonesia tumbuh 15-20 persen
5.19.  Properti melambat, permintaan keramik ikut menurun
5.20.  Bisnis properti tetap dongkrak industri keramik 13 %
5.21.  Permintaan properti tetap meningkat
5.22.  Laba KIA meningkat tujuh kali lipat
5.23.  Industri keramik nasional mencatatkan omzet penjualan Rp. 30 triliun
5.24.  Kementerian Perindustrian mendorong pengembangan industri bahan bangunan ramah lingkungan
5.25.  Krisis ekonomi membayangi Indonesia
5.26.  Industri keramik, impor mesin US$ 450 juta
5.27.  Industri nasional harus kuat menghadapi pasar bebas ASEAN
5.28.  Desa Sakok, desa kerajinan keramik khas Tiongkok
5.29.  Keunggulan industri keramik Indonesia dibandingkan negara lain
5.30.  Pengaruh perkembangan industri keramik (hulu dan hilir)
5.31.  Penjualan keramik capai Rp 30 triliun, KERAMIKA 2014 optimistis sukses
5.32.  Menteri Perindustrian targetkan penjualan keramik Rp 36 triliun
5.33.  Menteri Perindustrian: Industri keramik nasional harus mampu tingkatkan ekspor
5.34.  Harga gas tinggi, industri keramik alami stagnasi
5.35.  Perkuat industri keramik nasional
5.36.  Pasar keramik nasional "over supply"
5.37.  Peluang ekspor industri keramik nasional besar
5.38.  Pasar bebas, industri keramik diminta genjot daya saing
5.39.  Inilah mengapa industri keramik jadi unggulan Indonesia
5.40.  Rupiah melemah, industri keramik terkena imbas
5.41.  PGN dukung industri keramik nasional
5.42.  Produsen keramik minta pemerintah tekan harga pasokan gas industri
5.43.  Strategi pengusaha keramik untuk menghadapi pelemahan bisnis
5.44.  Industri keramik nasional bersiap hadapi serbuan produk impor
5.45.  Tahun 2018, lampu merah buat industri keramik lokal
5.46.  Perkembangan kinerja industri keramik
5.46.1. Perkembangan kinerja industri genteng dari tanah liat/keramik
5.46.2. Perkembangan kinerja industri peralatan sanitair dari porcelain
5.46.3. Perkembangan kinerja industri bahan bangunan dari tanah liat/keramik bukan batu bata dan genteng (KBLI 2009- Kode Industri 23929)
5.46.4. Perkembangan kinerja industri perlengkapan rumah tangga dari porselain (KBLI 2009 - Kode Industri 23931)
5.46.5. Istilah-istilah

BAB VI          FAKTOR DAYA SAING
6.1.    Permintaan dan penawaran
6.1.1.   Permintaan dunia, regional dan domestik
6.1.2.   Analisa GAP
6.1.3.   Perilaku pasar
6.2.    Faktor kondisi (Input)
6.2.1.   Sumber daya alam
6.2.2.   Sumber daya modal
6.2.3.   Sumber daya manusia
6.2.4.   Infrastruktur
6.3.    Industri inti, pendukung dan terkait
6.4.    Strategi pengusaha dan perusahaan

BAB VII SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SERTA PROGRAM/RENCANA AKSI INDUSTRI KERAMIK
7.1.    Sasaran
7.1.1.   Jangka menengah (2010-2014)
7.1.2.   Jangka panjang (2010-2025)
7.1.3.   Jangka menengah (2010-2019)
7.1.4.   Jangka panjang (2010-2025)
7.2.    Strategi dan kebijakan
7.2.1.   Visi dan arah pengembangan industri keramik
7.2.2.   Indikator pencapaian
7.2.3.   Tahapan implementasi
7.3.    Program/rencana aksi
7.3.1.   Jangka menengah (2010-2014)
7.3.2.   Jangka panjang (2010-2025)
7.3.3.   Jangka panjang (2020-2025)

BAB VIII  EKSPOR – IMPOR
8.1.    Perkembangan ekspor komoditi hasil industri ke negara tertentu
8.2.    Perkembangan impor komoditi hasil industri dari negara tertentu
8.3.    Perkembangan ekspor berbagai macam produk keramik dari Indonesia keluar negeri
8.4.    Perkembangan impor berbagai macam produk keramik dari luar negeri ke Indonesia

BAB IX   KINERJA PROPERTI PENDUKUNG INDUSTRI KERAMIK
9.1.    Pembangunan properti dukung pertumbuhan industri keramik
9.2.    Industri keramik nasional bersiap hadapi serbuan produk impor
9.3.    Industri keramik nasional prospektif jangka panjang
9.4.    Kondisi properti 2017 masih stagnan
9.5.    Penjualan properti di kuartal II-2017 merosot, ekonomi lesu?
9.6.    Perkembangan properti komersia
9.6.1.   Pertumbuhan triwulanan indeks harga properti komersial
9.6.2.   Pertumbuhan tahunan indeks harga properti komersial
9.6.3.   Pertumbuhan triwulanan indeks supply properti komersial
9.6.4.   Pertumbuhan tahunan indeks supply properti komersial
9.6.5.   Pertumbuhan triwulanan indeks demand / hunian properti komersial
9.6.6.   Pertumbuhan tahunan indeks demand / hunian properti komersial
9.6.7.   Perkembangan kredit konsumsi, flats/apartemen, dan ruko/rukan secara tahunan
9.6.8.   Perkembangan suku bunga kredit konsumsi, flats/apartemen dan ruko/rukan)
9.6.9.   Perkembangan indeks harga properti komersial (total), wilayah Jabodebek, Banten, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar dan Palembang
9.6.10. Pertumbuhan triwulanan indeks harga properti komersial (total), wilayah Jabodebek, Banten, Bandung, Makasar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar dan Palembang
9.6.11. Pertumbuhan tahunan indeks harga properti komersial (total), wilayah Jabodebek, Banten, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar & Palembang
9.6.12. Perkembangan indeks supply properti komersial (total), wilayah Jabodebek, Banten, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar dan Palembang
9.7.    Contoh menghitung kebutuhan keramik lantai agar tidak over supply

BAB X  STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
10.1.    Kementerian Perindustrian berlakukan SNI keramik tableware secara wajib
10.2.    Daftar SNI 81-01 tentang industri kaca dan keramik
10.3.    SNI lindungi industri dalam negeri
10.4.    Detail SNI keramik berglasir-tableware-alat makan dan minum
10.5.    Daftar perusahaan ubin yang tersertifikasi SNI ISO 13006:2010
10.6.    Daftar importir ubin yang tersertifikasi SNI ISO 13006:2010
10.7.    Daftar perusahaan sanitair yang tersertifikasi SNI
10.8.    Daftar importir sanitair yang telah tersertifikasi SNI
10.9.    Daftar perusahaan tableware yang tersertifikasi SNI
10.10.  Daftar importir tableware yang tersertifikasi SNI
10.11.  Daftar perusahaan ubin yang tersertifikasi SNI
10.12.  Daftar importir ubin yang tersertifikasi SNI ISO 13006:2010
10.13.  Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 46/M-IND/PER/3/2012 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Keramik Tableware, Kloset Duduk dan Ubik Keramik secara wajib

BAB XI     ANALISA SWOT
11.1.  Kekuatan
11.2.  Kelemahan
11.3.  Peluang
11.4.  Ancaman
11.5.  Dukungan pemerintah
11.6.  Roadmap industri keramik Indonesia

BAB XII    MARKET BRIEF
12.1.  Market brief industri keramik Indonesia ke Brazil
12.2.  Market brief industri medical instrument Indonesia ke Jerman
12.2.1.   Kondisi dan informasi pasar
12.2.2.   Selera konsumen
12.2.3.   Analisa pasar medical instrument di Jerman
12.2.4.   Saluran distribusi perdagangan
12.2.5.   Kebijakan perdagangan
12.2.6.   Lembaga/institusi perdagangan terkait
12.2.7.   Informasi lainnya
12.2.8.   Daftar importer
12.3.  Market brief keramik untuk alat laboratorium di Korea Selatan
12.3.1.   Definisi alat laboratorium
12.3.2.   Jenis-jenis alat laboratorium
12.3.3.   Peringkat negara berdasarkan GDP (current price)
12.3.4.   Perkembangan GDP Korea Selatan
12.3.5.   Negara produsen keramik
12.3.6.   Nilai ekspor Indonesia HS 6909
12.3.7.   Peluang dan strategi penetrasi pasar
12.3.7.1.   Perkembangan keramik untuk alat laboratorium di dunia
12.3.7.2.   Perkembangan dan tren keramik untuk alat laboratorium di Korea Selatan
12.3.7.3.   Tren impor keramik untuk alat laboratorium di Korea Selatan
12.3.7.4.   Kebijakan tariff
12.3.8.   Strategi memasuki pasar
12.3.8.1.   Meningkatkan kualitas produk
12.3.8.2.   Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan
12.3.8.3.   Berpartisipasi dalam berbagai pameran
12.3.8.4.   Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan
12.3.8.5.   Menjalin kerjasama dengan perwakilan dagang diluar negeri
12.3.8.6.   Memiliki website perusahaan
12.3.9.   Regulasi produk keramik untuk alat laboratorium di Korea Selatan
12.3.9.1.   Kebijakan impor produk keramik untuk alat laboratorium di Korea Selatan
12.3.9.2.   Prosedur impor (import procedures)
12.3.9.3.   Pengurusan ijin impor (import clearence)
12.3.9.4.   Standarisasi produk di Korea Selatan
12.3.10. Informasi penting
12.3.10.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
12.3.10.2. Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
12.3.10.3. Perusahaan importir produk alat tulis di Korea Selatan
12.4.  Potensi pasar produk perlengkapan rumah tangga yang terbuat dari keramik di Jepang (HS code : 6912)
12.5.  Potensi ekspor keramik tableware (6912 HS code) di pasar Thailand
12.5.1.   Pemilihan produk
12.5.2.   Ekspor dan impor perkakas keramik Thailand – dunia
12.5.3.   Potensi pasar di Thailand
12.5.4.   Kebijakan impor perkakas keramik di Thailand

BAB XIII  OUTLOOK INDUSTRI UBIN KERAMIK
13.1.  Kapasitas produksi terpasang ubin keramik
13.2.  Daftar produsen ubin keramik
13.3. Jumlah perusahaan industri keramik
13.4.  Tantangan di industri keramik dalam rangka peningkatan daya saing
13.5. Proyeksi kebutuhan energi pada industri keramik
13.6. Struktur biaya produksi keramik

BAB XIV  INDUSTRI KERAMIK TRADISIONAL DAN MODERN

BAB XV    PENUTUP
15.1.  Kesimpulan
15.2.  Saran
15.3.  Prospek 5 tahun kedepan

DIREKTORI (CONTOH PROFIL PERUSAHAAN)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------


SAMPLE OF COMPANY PROFILES

ANGSA DAYA, PT
A d d r e s s                                    :    Head Office
                                                              Pusat Bahan Bangunan dan Interior
                                                              Jl. Mangga Dua Raya Blok F2 No.1
                                                              Jakarta 10730 – Indonesia
                                                              Phone          : +62 21 6011606 (Hunting)
                                                              Fax                : +62 21 6011590
                                                              Website        : http://www.ikadceramic.com
                                                              Factory
                                                              Jalan Raya Pasar Kemis Km. 5.5
                                                              Pasar Kemis, Tangerang 15560 Banten
                                                              Phones        – (021) 5903486 (hunting)
                                                              Fax.               – (021) 5903485
Date of Establishment                   :    24 January 1975
Legal Status                                  :    PT (Limited Liability Company)
Category                                         :    Foreign Investment (PMA) Company
P e r m i t s                                     :    The Capital Investment Coordinating Board
                                                              – No. 120/V/PMA/1999, 2 August 1999
                                                              – No. 327/T/INDUSTRI/2002, 24 Oct.2002
                                                              – No. 1151/III/PMA/2003, Dated 2 Oct.2003
                                                              – No. 232/II/PMA/2004, Dated 24 Dec. 2004
Lines of Business                        :    Ceramic Tile and Brick Industry
Production Capacity                    :    Wall, floor, mosaic tiles – 7,100,000 sqm pa
                                                          Brick and Refractionary Bricks – 37,600 qqm pa
                                                          Granitte Tiles – 36,000 Sqm p.a.
                                                          Ceramic Tablewares – 6,400,000 pcs p.a.
M a r k e t                                        :    Domestic and Export
Capitalization                                :    a. Authorized Capital - Rp.  250,000,000,000
                                                           b. Issued Capital - Rp.    90,000,000,000
                                                           c. Paid Up Capital - Rp.    90,000,000,000
Shareholder (s)                             :    a. PT Kedaung Industrial Ltd. of Indonesia
                                                           b. PT Nur Mulia Indojaya of Indonesia
                                                           c. PT Kemenangan Langgeng Jaya of INA
                                                           d. Wuthelam Holdings Limited of Hongkong
                                                           e. Citicorp Investment Bank (Singapore) Ltd.
Total Investment                           :    a. Equity Capital                 – Rp.   37,128 million
                                                           b. Re-invested Profit          – Rp.   11,435 million
                                                           c. Loan Capital                  – Rp. 145,355 million
                                                                  Total Investment         – Rp. 212,918 million
B a n k e r (s)                                 :    a. PT Bank MANDIRI Tbk.
                                                            b. PT Bank NEGARA INDONESIA Tbk.
                                                            c. PT Bank RAKYAT INDONESIA Tbk
Started Operation                         :    a. 1977 as PMDN
                                                           b. 1999 as PMA
Total Employees                           :    1,715 persons
Supervisory Board                            a. Chairman            – Mr. Agus Nursalim
                                                          b. Vice Chairman   – Mr. Tony Sukohardjo
                                                          c. Member (s)           – Mr. John Kosasih
                                                                                           Mr. Gertruido Grace Tamp
Board of Management                 :    a. President Director          – Mr. Lee Kok Keng
                                                          b. Director (s)                       – Mr. Danny Utomo
                                                                                                         Mr. Yufrin
Associated Companies               :    Member of The KEDAUNG Group
A w a r d s                                   :    ISO 9001 : 2008 MS ISO 130006 : 2003


K E T E R A N G A N   :
PT. ANGSA DAYA merupakan salah satu kelompok usaha dari PT Kedaung Group, sebuah organisasi perusahaan dengan diversivikasi usaha meliputi industri barang pecah belah dan produk keramik.

Spesialisasi PT. Angsa Daya adalah sebagai produsen keramik lantai, keramik dinding, homogeneous tile dan bata ringan (AAC) dan saat ini produk ubin keramik PT. Angsa Daya sudah dikenal luas di masyarakat dengan merek IKAD.

Didirikan pada bulan Februari 1975 dan berlokasi di Pasar Kemis, Kota Tangerang, PT. Angsa Daya baru mulai beroperasi pada tahun 1977 dengan memproduksi batu bata pres.

Memasuki tahun 1980, PT. Angsa Daya mulai mengembangkan usaha dengan memproduksi ubin keramik halus tanpa glasur (Plant 1) menggunakan teknologi dari Italia.

Selanjutnya di tahun 1982 berkembang memproduksi ubin keramik berglasur dan sekaligus di tahun yang sama perusahaan melakukan peremajaan dan penambahan mesin serta perlengkapan pabrik (Plant 2) dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas hasil produksi.

Seiring jalannya waktu, PT. Angsa Daya terus meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah beberapa plant baru hingga di tahun 2000 perusahaan telah memiliki 6 buah plant yang terdiri dari Plant 1, Plant 2, Plant 3, Plant 5, Plant 7 dan Plant 8. Dari keenam plant tersebut, Plant 7 dikhususkan untuk memproduksi ubin keramik dinding sedangkan sisanya memproduksi ubin keramik lantai.

Tak berhenti sampai disitu, PT Angsa Daya senantiasa melakukan peremajaan mesin dan penambahan kapasitas produksi hingga kapasitas produksi awal 720.000m2/tahun telah meningkat menjadi 31.068.000m2/tahun di tahun 2015.

Selain itu, untuk menjamin pemenuhan kebutuhan bahan baku utama tanah liat (clay) dan pasir hingga beberapa puluh tahun ke depan, pada tahun 1990 perusahaan telah mendirikan kelompok usaha leveransir bahan baku dengan nama PT. IKAD MINERINDO yang berlokasi di kawasan Cipanas, Jawa Barat dan PT. IKADABADI SAHABAT yang berlokasi di kawasan Sukabumi, Jawa Barat.  Kemudian didirikan juga PT. SMALTINDO INDUSTRY sebagai partner kelompok usaha dalam bidang produsen dan sebagai pemasok utama bahan baku glasir untuk industri keramik yang dinamakan fritz/glazur, berlokasi di Desa Kutajaya, kecamatan Pasar Kemis, Tangerang – Banten.

PRODUK & KEUNGGULAN

PT. Angsa Daya hanya menghasilkan produk ubin keramik yang bergaya dan inovatif dengan harga terjangkau tanpa mengabaikan kontrol kualitas dan presisi. Kami bertujuan untuk terus menerus memenuhi kebutuhan pelanggan dengan standart kualitas yang tinggi.

Khusus untuk produk ubin keramik, PT. Angsa Daya telah meluncurkan 3 merek produk ke pasaran yaitu IKAD, IKEMA dan PREMIERE.

IKAD adalah brand pertama dan sudah menjadi salah satu brand unggulan PT. Angsa Daya yang dikenal masyarakat luas. Ubin keramik IKAD hadir dalam variasi produk yang dapat diterima oleh semua kalangan. Setiap desain yang diluncurkan ditargetkan agar dapat diterima oleh pasar baik dari kalangan bawah hingga kalangan atas.

IKEMA adalah brand ubin keramik kedua yang diluncurkan PT. Angsa Daya dengan target market menengah ke bawah. Desain IKEMA dikemas sedemikian rupa hingga lebih diterima oleh pasar menengah ke bawah.

PREMIERE merupakan brand teranyar dari PT. Angsa Daya dengan target market menengah ke atas.  Sesuai dengan segmentasi pasarnya, desain PREMIERE didominasi oleh desain minimalis dengan sentuhan modern.

KELEBIHAN KERAMIK PT. ANGSA DAYA (IKAD, IKEMA, PREMIERE)

1.    Semua design produk ubin keramik ataupun keramik dinding diproduksi dalam berbagai macam pola dan kombinasi warna indah untuk memenuhi preferensi pribadi pelanggan.
Selain dari estetika, keramik lantai dan keramik dinding diciptakan tahan terhadap bahan cairan kimia atau zat yang mudah merusak warna, serta tahan akan goresan dan tidak mudah pecah sehingga banyak menghemat waktu dan biaya untuk pemeliharaan karena tahan lebih lama.
2.    Kemudahan dalam pemasangan. Kontrol kualitas yang ketat di setiap keping keramik pada saat proses produksi, dipotong tepat sesuai dimensi yang sudah ditentukan.
3.    Keramik PT. Angsa Daya diproduksi dengan standar kualitas tertinggi dengan menggunakan teknologi manufaktur dan mesin dari Italia

 

KEBIJAKAN MUTU

PT. Angsa Daya bertekad meningkatkan reputasi dan daya saing dalam memenuhi kepuasan pelanggan melalui:
1.    Jaminan mutu dan harga produk yang kompetitif.
2.    Menjamin pengiriman produk yang tepat waktu tanpa ada komplain dari pelanggan.
3.    Peningkatan kualitas produk yang inovatif dan kreatif secara berkesinambungan.
4.    Menyempurnakan sistem produksi, lingkungan kerja lebih bersih    dan sumber daya manusia yang kompeten secara terus menerus ke arah yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai mutu pelayanan.

IKAD AAC

Seiring dengan berkembangnya internal bisnis, perkembangan teknologi serta sebagai upaya permintaan pasar akan jenis / model bahan bangunan dibidang terkait ini, PT. Angsa Daya telah melebarkan sayap usahanya untuk memproduksi bata beton ringan dengan nama produk  “Ikad Bata Ringan“ (Autoclaved Aerated Concrete - AAC).

Sampai perhitungan bulan Septerber 2014 produksi AAC sudah mencapai lebih dari 12.000 kubik.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------


FORMULIR PESANAN
ORDER FORM

Kirimkan kepada kami buku       :     STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN PROSPEK INDUSTRI UBIN KERAMIK DI INDONESIA”, 2018

Send us the book                       :     "STUDY ON THE MARKET CONDITIONS AND PROSPECTS OF CERAMIC TILES INDUSTRY IN INDONESIA”, 2018

Silahkan pilih versi buku anda
Please select the version of your book
Versi/version : √   (     ) Indonesia  atau/or  (     ) English

Tanggal Pemesanan              : …………………………………………………………………………………
Booking date 
Nama Pemesan                     : …………………………………………………………………………………
Name of  buyer      
Jabatan                                   : …………………………………………………………………………………
Position     
Nama Perusahaan                 : …………………………………………………………………………………
Name of Company
Alamat Perusahaan               : …………………………………………………………………………………
Company Address                   
Telepon/Fax                           : …………………………………………………………………………………
Phone/Fax

E-mail                                     : …………………………………………………………………………………

Hormat kami/sincerely
Pemesan/buyer,



_______________________


Hubungi kami / Contact Us :
DENI SILALAHI (Marketing Department)Commercial Global Data Research
Address     : Sukamanah RT. 04/06 No. 199 Cisaat, Sukabumi 43152, West Java – INDONESIA
Phone        : +62 (0266) 6225566, +62 085793929829;      
E-mail         : cv.commercialglobaldataresearc@gmail.com

Pembayaran melalui          :  √          Cash                     Cheque                 Transfer
Payment via

Nama Bank                           :  BANK OCBC NISP
Bank name                              Cabang Sukabumi

Nomor Rekening                 :  14081015480-1
Account number

Rekening atas nama          :  ROHIYAH
Account in the name

Buku pesanan Anda akan segera kami kirim setelah ada konfirmasi dari pihak pemesan.
Book your order will immediately tell us when there is confirmation from the buyer

Terima kasih atas kepercayaan anda bermitra dengan kami.
Thank you for the trust you partner with us.


**********************************  OOO  **********************************



ENGLISH VERSIONS
Our customers love. Peace.
May we all exist in the shadow of God !
COMMERCIAL GLOBAL DATA RESEARCH (CDR)
We are an agency consultant, Survey, Research and Reporting in the field of global research data, presenting a variety of actual business information industry sector that includes manufacturing, mining, banking, insurance, feasibility studies, and other research services.
We present as your consultant partners, to provide the actual information you need to determine the direction of policy in developing your company. One study book products that we offer to you is "BOOK STUDY ON THE MARKET CONDITIONS AND PROSPECT OF CERAMIC TILES INDUSTRY IN INDONESIA, 2018.
We offer these books to you for Rp. 6,000,000 (six million rupiahs) not including shipping costs, helping businesses in Industrial Ceramic tiles, helping decision-makers, helping investors, helping the banks or creditors, and other parties related, by looking at the map of power among competitors/partners, whether competitors from abroad and within the country, studying the development of exports and imports of ceramic tiles products in Indonesia, knowing the obstacles and opportunities, knowing the main market of each ceramic company, knowing market share abroad, knowing the Board of Directors and Commissioners, as well as other information that you need to know. (Company Profiles attached example).
How big is your company's contribution in increasing the production capacity to meet orders from buyers both locally and internationally, looking at every available opportunity, and are expected to have this book, your company become more productive, efficient, more advanced and compete fairly.

INTRODUCTION
The installed production capacity of national ceramic tile in 2016 then amounted to 580 million square meters with realization reaching 350 million square meters. "Utilisasinya is now 65 percent, so it needs to be improved again. If it is able to produce 100 percent, Indonesia can only be the world's number four ceramic producers ".
With the current total production capacity, about 87 percent to meet the needs of the domestic market, and the rest is exported to countries in Asia, Europe and America. Meanwhile, production for the type of tableware reached 290 million pieces, about 5.4 million pieces, and rooftile of 120 million pieces.
The prospect of the national ceramics industry can also be seen from the consumption of ceramic consumption in Indonesia which is still lower than other ASEAN countries.
It is expected that the national ceramic producers can diversify their products with various designs and use Indonesian motifs to increase demand from consumers.
It is predicted that the national ceramic industry is still prospective in the long run in line with the growing domestic market. Opportunities for the development of this sector are also supported by government programs in improving infrastructure and property and housing development, which is expected to boost national ceramic consumption. Moreover, the ceramic industry becomes one of the leading sectors, because it is supported by the availability of raw materials in the form of natural resources scattered in the territory of Indonesia.
Another thing that is not less important is the ceramic industry needs to update the facilities and infrastructure supporting production, for example, modernize the factory with digital printing technology and use equipment capable of producing ceramics with large sizes according to the trend of foreign and domestic market.
It is believed that the Indonesian ceramic industry is able to compete in the era of free trade and expanding abroad. "Strategic steps to be taken include strengthening industrial structure, improving the quality of human resources (HR), technological innovation through research and development, and infrastructure development".
Therefore, the performance of the domestic ceramics industry through the provision of various incentives as well as proposing as a sector that should get competitive gas prices.
"This industry needs gas as an irreplaceable source of energy and should not be stopped for 15 years with a proportion of 20-26 percent of the production cost structure." Moreover, the ceramic industry is one of the manufacturing groups that has been driving the growth of national industry over the past 25 years.
This reliable sector is expected to contribute significantly to this year's industry growth targeted to exceed 5 percent, contributing to the national economy.
The potential of the national ceramics industry is also supported by competent human resources, where the total labor force absorption in the labor-intensive sector is 100 thousand people. To meet the needs of human resources in accordance with the demand of the world of work, the government, especially the Ministry of Industry, is expected to develop vocational education programs that link and match between Vocational High School (SMK) and industry.
"It is expected that the industry can cooperate with SMK to produce skilled and educated workers, so that they can work directly in industry". This step is in accordance with Presidential Instruction No. 9 of 2016 on the revitalization of SMK to Improve the Quality and Competitiveness of Indonesian Human Resources. "The government will facilitate cooperation with Italy for vocational training in the field of training and development of ceramic design".

Challenges of the national ceramics industry
Based on the record of Indonesian Ceramic Industries Association (ASAKI), there are 6 ceramics factory stop production. The cause is not competing with the price of ceramics and imported granite from China. Another factor is the price of industrial gas that never goes down.
The national ceramics industry is increasingly depressed by the rise of imported ceramics products. Ceramics imports in Indonesia are currently above 27 percent per year, and imports of ceramics in Indonesia are dominated by China.
According to Chairman of ASAKI Advisory Board, Hendrata Atmoko, that the cessation of 6 ceramic factories is certainly bad for the domestic economy. Currently there are many layoffs (termination of employment), so that the absorption of labor is reduced. In addition to 6 factories that stopped operating, half of the local ceramics industry reduced their production.
ASAKI is asking the government to limit the port for ceramics import with only two ports, namely in Dumai (Riau Islands) and Bitung (North Sulawesi). The two ports are deliberately chosen because they are located outside Java, while the majority of factories and ceramic markets are located in Java.
ASAKI asked the government to reduce the price of gas for the ceramic industry that has been promised since October 2015. "Currently the ceramic industry still has to pay a gas price of US $ 9.1 per mmbtu, whereas the government has promised as of January 1, 2017 the price of gas drops to USD 6 per mmbtu ".
The year 2018 is a warning for the Indonesian ceramics industry, the article of China's imported ceramic imports charged 20 percent today, in 2018 import entry fees from China will be 0 percent. At a 20 percent entrance fee alone, the national ceramic industry has been severely disrupted, especially if it becomes 0 percent.

Production capacity of ceramic tiles installed

Description
Year
2015
2016
2017
Production capacity (ton)
8,000,000.0
7,000,000.0
8,750,000.0
Import (ton)
871,749.6
1,076,549.0
1,345,686.2
Supply (ton)
8,871,749.6
8,076,549.0
10,095,686.2
Demand (ton)
8,580,887.4
7,806,002.8
9,757,503.5
Export (ton)
290,862.2
270,546.2
338,182.7

Type of ceramics
2014
(‘000)
2015
(‘000)
2016
(‘000)
2017
(‘000)
Tiles  (m2)
440,000
400,000
350,000
437,500
Tablewares (pcs)
290,000
290,000
290,000
362,500
Sanitari (pcs)
5,400
5,400
5,400
6,750
Rooftile (pcs)
120,000
120,000
120,000
150,000
Source: ASAKI (processed)


LIST OF CONTENTS

CHAPTER I     INTRODUCTION
1.1.    Background
1.2.    Purpose and scope
1.3.    Source of data and information

CHAPTER II   ECONOMIC DEVELOPMENT AND POPULATION
                          IN INDONESIA
2.1.    GDP by business field
2.2.    GDP by expenditure
2.3.    Gross regional domestic product (GRDP)

CHAPTER III STUDY OF THE THEORY
3.1.    Understanding and history of ceramics
3.2.    The physical properties of ceramics
3.3.    Ceramic raw materials
3.4.    Making ceramics
3.5.    Classification of ceramics
3.6.    Use of ceramic materials
3.7.    Ceramics industry opportunity
3.8.    The process of making building ceramics
3.8.1. The types of furnaces
3.8.2. Types of heavy ceramic building materials
3.9.    Traditional ceramic machinery and equipment
3.10. Chemical industry processes (ceramics)
3.10.1. The nature of ceramics
3.10.2. Basic raw materials
3.10.3. Chemical conversion
3.11. The process of making traditional ceramics
3.12. Industrial ceramic making process

CHAPTER IV CERAMIC INDUSTRY GROUP AND RAW MATERIALS
4.1.    Grouping of ceramic industry
4.1.1.   Upstream industry group
4.1.2.   Intermediate industry group
4.1.3.   Downstream industry group
4.2.    The global trend of the ceramics industry
4.2.1.   Trends that have occurred
4.2.2.   Trend that will happen
4.2.3.   Analysis of trends that have been and will occur in the development of the ceramics industry
4.3.    Problems faced by ceramic industry

CHAPTER V   MARKET CONDITION AND PROSPECT
5.1.      National ceramic production constraints
5.2.      Achievement of Indonesian ceramics industry
5.3.      Indonesia's ceramics industry ranked 6th in the world
5.4.      National ceramics industry is long-term prospective
5.5.      KERAMIKA 2017: worldwide with its own brand
5.6.      Opportunities and challenges of the national ceramics industry
5.7.      Centro's ceramic ceaseless innovation
5.8.      Milan Ceramics success in the middle market of the national ceramics industry
5.9.      National ceramics industry players are optimistic that sales will double digit
5.10.    The national ceramics industry is starting to rise
5.11.    About the Association of Indonesian Ceramic Industry Association (ASAKI)
5.12.    See the production and consumption of ceramic tiles Indonesia the previous year
5.13.    The country's largest producer of ceramic tiles in the world
5.14.    The world's largest ceramic tile consuming countries
5.15.    The country's largest exporter of ceramic tiles in the world
5.16.    The largest importer of ceramic tiles in the world
5.17.    Ceramic exports in 2014 and then rose 6%
5.18.    The ceramics industry in Indonesia grows 15-20 percent
5.19.    Property slows down, demand for ceramics falls
5.20.    Property business continues to jack up ceramic industry 13%
5.21.    Property demand keeps increasing
5.22.    KIA's profit increased sevenfold
5.23.    The national ceramics industry recorded sales turnover of Rp. 30 trillion
5.24.    The Ministry of Industry encourages the development of environmentally friendly building materials industry
5.25.    The economic crisis is shadowing Indonesia
5.26.    Industrial ceramics, machine imports US $ 450 million
5.27.    The national industry must be strong in facing the ASEAN free market
5.28.    Sakok Village, a typical Chinese ceramic handicraft village
5.29.    The superiority of the Indonesian ceramics industry compared to other countries
5.30.    Influence of ceramic industry development (upstream and downstream)
5.31.    Ceramics sales reach Rp 30 trillion, KERAMIKA 2014 optimistic success
5.32.    Minister of Industry targets ceramic sales of Rp 36 trillion
5.33.    Minister of Industry: The national ceramics industry should be able to increase exports
5.34.    High gas prices, natural ceramic industry stagnation
5.35.    Strengthen the national ceramics industry
5.36.    National ceramic market "over supply"
5.37.    Opportunities for export of large national ceramic industry
5.38.    Free market, the ceramics industry is required to compete
5.39.    This is why the ceramic industry is the flagship of Indonesia
5.40.    Rupiah weakened, ceramic industry affected
5.41.    PGN supports the national ceramics industry
5.42.    Ceramics producers asked the government to press the price of industrial gas supply
5.43.    Ceramic business strategy to deal with business weakness
5.44.    The national ceramics industry is preparing to face the invasion of imported products
5.45.    Year 2018, red light for local ceramics industry
5.46.    The development of ceramics industry performance
5.46.1.   The development of industrial performance of tile from clay / ceramic
5.46.2.   The development of industrial performance of sanitair equipment from porcelain
5.46.3.   The development of industrial performance of building materials from clay / ceramic not brick and tile (KBLI 2009- Industrial Code 23929)
5.46.4.   The development of the performance of the domestic appliances industry from porcelain (KBLI 2009 - Industrial Code 23931)
5.46.5.   The terms

CHAPTER VI    POWERFUL FACTORS
6.1.    Request and offer
6.1.1.   World demand, regional and domestic
6.1.2.   GAP analysis
6.1.3.   Market behavior
6.2.    Condition factor (Input)
6.2.1.   Natural resources
6.2.2.   Capital resources
6.2.3.   Human Resources
6.2.4.   Infrastructure
6.3.    Core, supporting and related industries
6.4.    Strategies of employers and companies

CHAPTER VII TARGETS, STRATEGIES AND POLICIES AND PROGRAMS / CERAMIC INDUSTRY ACTION PLAN
7.1.    Target
7.1.1.   Medium term (2010-2014)
7.1.2.   Long term (2010-2025)
7.1.3.   Mid-term (2010-2019)
7.1.4.   Long term (2010-2025)
7.2.    Strategy and policy
7.2.1.   Vision and direction of ceramic industry development
7.2.2.   Indicator of achievement
7.2.3.   Implementation stages
7.3.    Program / action plan
7.3.1.   Medium term (2010-2014)
7.3.2.   Long term (2010-2025)
7.3.3.   Long term (2020-2025)

CHAPTER VIII   EXPORT – IMPORT
8.1.    The development of commodity export of industrial products to certain countries
8.2.    The development of imports of industrial commodities from certain countries
8.3.    The development of exports of various kinds of ceramic products from Indonesia abroad
8.4.    The development of import of various kinds of ceramic products from abroad to Indonesia

CHAPTER IX PROPERTY PERFORMANCE OF CERAMIC INDUSTRY SUPPORT
9.1.      Property developments support the growth of the ceramics industry
9.2.      The national ceramics industry is preparing to face the invasion of imported products
9.3.      National ceramics industry is long-term prospective
9.4.      The property condition of 2017 is still stagnant
9.5.      Property sales in the II quarter of 2017 slump, economic sluggish?
9.6.      Commercial property developments
9.6.1.   Quarterly growth in the index of commercial property prices
9.6.2.   The annual growth of the index of commercial property prices
9.6.3.   Quarterly growth in the index of commercial property supply
9.6.4.   The annual growth of the index of commercial property supply
9.6.5.   Quarterly growth in the index of demand / occupancy of commercial property
9.6.6.   Annual growth of demand / occupancy index of commercial property
9.6.7.   The development of consumption credit, flats / apartments, and shop / rukan on an annual basis
9.6.8.   Development of consumption credit interest rate, flats / apartments and shop / shop)
9.6.9.   The development of the index of commercial property prices (total), Jabodebek, Banten, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar and Palembang
9.6.10.           Quarterly growth in the index of commercial property prices (total), Jabodebek area, Banten, Bandung, Makasar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar and Palembang
9.6.11.           Annual growth of Commercial Property Price Index (total), Jabodebek area, Banten, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar & Palembang
9.6.12.           The development of the index of commercial property supply (total), Jabodebek, Banten, Bandung, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Denpasar and Palembang
9.7.      Example calculate the needs of ceramic floor so as not to over supply

CHAPTER X   INDONESIAN NATIONAL STANDARD (SNI)
10.1.    The Ministry of Industry shall apply SNI ceramic tableware compulsorily
10.2.    List of SNI 81-01 on the glass and ceramics industry
10.3.    SNI protect domestic industry
10.4.    Detail SNI glazed ceramic-tableware-cutlery and drinkware
10.5.    List of certified tile companies SNI ISO 13006: 2010
10.6.    List of certified tile importers SNI ISO 13006: 2010
10.7.    List of sanitair companies certified by SNI
10.8.    List of sanitair importers that have been certified by SNI
10.9.    List of SNI certified tableware companies
10.10. List of importers of SNI certified tableware
10.11. List of SNI certified tile companies
10.12. List of certified tile importers SNI ISO 13006: 2010
10.13. Regulation of the Minister of Industry of the Republic of Indonesia Number: 46 / M-IND / PER / 3/2012 on the Implementation of Indonesian National Standard (SNI) Ceramic Tableware, Sitting Closets and Ceramic Ceramics

CHAPTER XI SWOT ANALYSIS
11.1.    Power
11.2.    Weakness
11.3.    Opportunities
11.4.    Threat
11.5.    Government support
11.6.    Roadmap of Indonesian ceramics industry

CHAPTER XII   MARKET BRIEF
12.1. Market brief of Indonesian ceramics industry to Brazil
12.2. Market brief Indonesia medical instrument industry to Germany
12.2.1.           Market conditions and information
12.2.2.           Consumer tastes
12.2.3.           Analysis of medical instrument market in Germany
12.2.4.           Trade distribution channels
12.2.5.           Trade policy
12.2.6.           Related trade institutions / institutions
12.2.7.           Other information
12.2.8.           List of importers
12.3. Ceramic market brief for laboratory equipment in South Korea
12.3.1.           Definition of laboratory equipment
12.3.2.           The types of laboratory equipment
12.3.3.           Country rating by GDP (current price)
12.3.4.           GDP Development of South Korea
12.3.5.           State ceramic producers
12.3.6.           Indonesian export value HS 6909
12.3.7.           Market penetration opportunities and strategies
12.3.7.1.   The development of ceramics for laboratory equipment in the world
12.3.7.2.   The development and trend of ceramics for laboratory equipment in South Korea
12.3.7.3.   Import trends of ceramics for laboratory equipment in South Korea
12.3.7.4.   Tariff policy
12.3.8.           Strategy of entering the market
12.3.8.1.   Improve product quality
12.3.8.2.   Seeking up-to-date information from related organizations in South Korea
12.3.8.3.   Participate in various exhibitions
12.3.8.4.   Learn about the corporate culture of South Korea
12.3.8.5.   Establish cooperation with trade representatives abroad
12.3.8.6.   Have a company website
12.3.9.           Regulation of ceramic products for laboratory equipment in South Korea
12.3.9.1.   The import policy of ceramic products for laboratory equipment in South Korea
12.3.9.2.   Import procedures
12.3.9.3.   Import clearance (import clearence)
12.3.9.4.   Standardization of products in South Korea
12.3.10.Important information
12.3.10.1. South Korea's representative in Indonesia
12.3.10.2. Indonesian Representative in South Korea
12.3.10.3. Company importer of stationery products in South Korea
12.4. Potential market for household products made of ceramics in Japan (HS code: 6912)
12.5. Potential export of ceramic tableware (6912 HS code) in Thai market
12.5.1.           Product selection
12.5.2.           Exports and imports of Thai ceramic tools - the world
12.5.3.           Potential market in Thailand
12.5.4.           The import policy of ceramic tools in Thailand

CHAPTER XIII    OUTLOOK OF CERAMIC TILES INDUSTRY
13.1. Production capacity of ceramic tiles installed
13.2. List of ceramic tile manufacturers
13.3. Number of ceramic industry companies
13.4. Challenges in the ceramics industry in order to increase competitiveness
13.5. Projection of energy demand in ceramic industry
13.6. Cost structure of ceramic production

CHAPTER XIV    TRADITIONAL AND MODERN CERAMIC INDUSTRY

CHAPTER XV     CLOSING
15.1. Conclusion
15.2. Suggestion
15.3. Prospect 5 years ahead

DIRECTORY (SAMPLE OF COMPANY PROFILES)
---------------------------------------------------------------------

SAMPLE OF COMPANY PROFILES

ANGSA DAYA, PT
A d d r e s s                                    :      Head Office
                                                              Pusat Bahan Bangunan dan Interior
                                                              Jl. Mangga Dua Raya Blok F2 No.1
                                                              Jakarta 10730 – Indonesia
                                                              Phone          : +62 21 6011606 (Hunting)
                                                              Fax                : +62 21 6011590
                                                              Website        : http://www.ikadceramic.com
                                                              Factory
                                                              Jalan Raya Pasar Kemis Km. 5.5
                                                              Pasar Kemis, Tangerang 15560 Banten
                                                              Phones        – (021) 5903486 (hunting)
                                                              Fax.               – (021) 5903485
Date of Establishment                 :      24 January 1975
Legal Status                                  :    PT (Limited Liability Company)
Category                                         :    Foreign Investment (PMA) Company
P e r m i t s                                     :    The Capital Investment Coordinating Board
                                                              – No. 120/V/PMA/1999, 2 August 1999
                                                              – No. 327/T/INDUSTRI/2002, 24 Oct.2002
                                                              – No. 1151/III/PMA/2003, Dated 2 Oct.2003
                                                              – No. 232/II/PMA/2004, Dated 24 Dec. 2004
Lines of Business                        :    Ceramic Tile and Brick Industry
Production Capacity                    :    Wall, floor, mosaic tiles – 7,100,000 sqm pa
                                                         Brick and Refractionary Bricks – 37,600 qqm pa
                                                         Granitte Tiles – 36,000 Sqm p.a.
                                                         Ceramic Tablewares – 6,400,000 pcs p.a.
M a r k e t                                        :    Domestic and Export
Capitalization                                :    a. Authorized Capital - Rp.  250,000,000,000
                                                           b. Issued Capital       - Rp.    90,000,000,000
                                                           c. Paid Up Capital     - Rp.    90,000,000,000
Shareholder (s)                             :    a. PT Kedaung Industrial Ltd. of Indonesia
                                                           b. PT Nur Mulia Indojaya of Indonesia
                                                           c. PT Kemenangan Langgeng Jaya of INA
                                                           d. Wuthelam Holdings Limited of Hongkong
                                                           e. Citicorp Investment Bank (Singapore) Ltd.
Total Investment                           :    a. Equity Capital                 – Rp.   37,128 million
                                                          b. Re-invested Profit          – Rp.   11,435 million
                                                          c. Loan Capital                    – Rp. 145,355 million
                                                              Total Investment             – Rp. 212,918 million
B a n k e r (s)                                 :    a. PT Bank MANDIRI Tbk.
                                                            b. PT Bank NEGARA INDONESIA Tbk.
                                                            c. PT Bank RAKYAT INDONESIA Tbk
Started Operation                         :    a. 1977 as PMDN
                                                           b. 1999 as PMA
Total Employees                           :    1,715 persons
Supervisory Board                            a. Chairman           – Mr. Agus Nursalim
                                                          b. Vice Chairman   – Mr. Tony Sukohardjo
                                                          c. Member (s)        – Mr. John Kosasih
                                                                                           Mr. Gertruido Grace Tamp
Board of Management                 :    a. President Director         – Mr. Lee Kok Keng
                                                              b. Director (s)                – Mr. Danny Utomo
                                                                                                       Mr. Yufrin
Associated Companies               :    Member of The KEDAUNG Group
A w a r d s                                   :    ISO 9001 : 2008 MS ISO 130006 : 2003

R E M A R K S  :
PT. ANGSA DAYA is one of the business group of PT Kedaung Group, a company organization with business diversification covering glassware industry and ceramic products.

Specialization PT. Angsa Daya is a producer of ceramic flooring, wall tile, homogeneous tile and lightweight brick (AAC) and currently ceramic tile products of PT. Geese Power has been widely known in the community with IKAD brand.

Established in February 1975 and located in Pasar Kemis, Tangerang City, PT. The new power swans began operating in 1977 by producing brick presses.

Entering 1980, PT. The Goose began to expand its business by producing refined, non-glaze ceramic tiles (Plant 1) using technology from Italy.

In 1982, the company expanded to produce glazed ceramic tiles and simultaneously in the same year the company rejuvenated and expanded its machinery and plant equipment (Plant 2) in order to increase the capacity and quality of production.

Over time, PT. Angsa Daya continues to increase its production capacity by adding several new plants until 2000 the company has 6 plants consisting of Plant 1, Plant 2, Plant 3, Plant 5, Plant 7 and Plant 8. Of the six plants, Plant 7 is devoted to produce ceramic wall tiles while the rest produce ceramic floor tiles.

The PT Angsa Daya will continue to rejuvenate its machinery and increase its production capacity until its initial production capacity of 720.000m2 / year has increased to 31,068,000m2 / year in 2015.

In addition, in order to guarantee the fulfillment of the main raw material needs of clay and sand for the next several decades, in 1990 the company has established a group of raw material suppliers under the name of PT. IKAD MINERINDO located in Cipanas, West Java and PT. IKADABADI SAHABAT located in Sukabumi area, West Java. Then established also PT. SMALTINDO INDUSTRY as a business group partner in the field of producer and as the main supplier of glaze raw material for the ceramic industry called fritz / glazing, located in Kutajaya Village, Pasar Kemis Subdistrict, Tangerang - Banten.

PRODUCTS & BENEFITS
PT. The Goose only produces stylish and innovative ceramic tiles at an affordable price without neglecting quality control and precision. We aim to continuously meet customer needs with high quality standards.

Especially for ceramic tile products, PT. Geese Power has launched 3 brands of products to the market that is IKAD, IKEMA and PREMIERE.

IKAD is the first brand and has become one of the leading brands of PT. Geothermal known to the public. IKAD ceramic tiles come in a variety of products that can be accepted by all circles. Every design that is launched is targeted to be accepted by the market either from the bottom to the upper class.

IKEMA is the second ceramic tile brand launched by PT. Goose power with lower middle market target. IKEMA's design is packed in such a way that it is more acceptable to the lower-middle market.

PREMIERE is the latest brand from PT. Geothermal power swan with upper middle market target. In accordance with its market segmentation, PREMIERE design is dominated by a minimalist design with a modern twist.

CERAMIC EXAMINATION PT. POWER ANGSA (IKAD, IKEMA, PREMIERE)

1.   All designs of ceramic or ceramic tile products are produced in various patterns and beautiful color combinations to meet customers' personal preferences.
2.     Apart from aesthetics, ceramic floor and wall tiles are created resistant to fluid chemicals or substances that easily damage the color, as well as resistant to scratches and not easily broken so much to save time and cost for maintenance because it lasts longer.
3.  Ease of installation. Strict quality control in every ceramic chip during production process, cut exactly according to predetermined dimension.
4.  Ceramics PT. Geese Power is manufactured to the highest quality standards using manufacturing technology and machinery from Italy

QUALITY POLICY
PT. Goose Power is committed to improving reputation and competitiveness in fulfilling customer satisfaction through:
1.    Competitive product quality and price guarantee.
2.    Ensure timely delivery of products without complaints from customers.
3.    Improved quality of innovative and creative products on an ongoing basis.
4.  Improving the production system, cleaner work environment and competent human resources continuously toward more effective and efficient in achieving the quality of service.

IKAD AAC
Along with the development of internal business, technological developments and as an effort to market demand for the type / model of building materials in this related field, PT. Angsa Daya has expanded its business to produce lightweight concrete brick under the name of "Autoclaved Aerated Concrete (AAC)" product.

Until the calculation of the month of Septerber 2014 AAC production has reached more than 12,000 cubic.

-----------------------------------------------------------------


FORMULIR PESANAN
ORDER FORM

Kirimkan kepada kami buku       :     STUDI TENTANG KONDISI PASAR DAN PROSPEK INDUSTRI UBIN KERAMIK DI INDONESIA”, 2018

Send us the book                       :     "STUDY ON THE MARKET CONDITIONS AND PROSPECTS OF CERAMIC TILES INDUSTRY IN INDONESIA”, 2018

Silahkan pilih versi buku anda
Please select the version of your book
Versi/version : √   (     ) Indonesia  atau/or  (     ) English

Tanggal Pemesanan              : …………………………………………………………………………………
Booking date 
Nama Pemesan                     : …………………………………………………………………………………
Name of  buyer      
Jabatan                                   : …………………………………………………………………………………
Position     
Nama Perusahaan                 : …………………………………………………………………………………
Name of Company
Alamat Perusahaan               : …………………………………………………………………………………
Company Address                   
Telepon/Fax                           : …………………………………………………………………………………
Phone/Fax

E-mail                                     : …………………………………………………………………………………

Hormat kami/sincerely
Pemesan/buyer,



_______________________


Hubungi kami / Contact Us :
DENI SILALAHI (Marketing Department)Commercial Global Data Research
Address     : Sukamanah RT. 04/06 No. 199 Cisaat, Sukabumi 43152, West Java – INDONESIA
Phone        : +62 (0266) 6225566, +62 085793929829;      
E-mail        : cv.commercialglobaldataresearc@gmail.com

Pembayaran melalui          :  √          Cash                     Cheque                 Transfer
Payment via

Nama Bank                           :  BANK OCBC NISP
Bank name                              Cabang Sukabumi

Nomor Rekening                 :  14081015480-1
Account number

Rekening atas nama          :  ROHIYAH
Account in the name

Buku pesanan Anda akan segera kami kirim setelah ada konfirmasi dari pihak pemesan.
Book your order will immediately tell us when there is confirmation from the buyer

Terima kasih atas kepercayaan anda bermitra dengan kami.
Thank you for the trust you partner with us.